Awas, Pemerintah Diingatkan Tidak Terjebak Permainan Perusahaan Jahat

Marhadi | Selasa, 14 Juli 2020 - 14:34 WIB
Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo mengingatkan pemerintah agar tidak terjebak dalam permainan perusahaan pemburu rente dalam upaya pengadaan dan produksi vaksin Covid-19, yang hanya ingin memperkaya diri sendiri.

Awas, Pemerintah Diingatkan Tidak Terjebak Permainan Perusahaan Jahat
Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo (Ist)
-

Jakarta - Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo mengingatkan pemerintah agar tidak terjebak dalam permainan perusahaan pemburu rente dalam upaya pengadaan dan produksi vaksin Covid-19, yang hanya ingin memperkaya diri sendiri.

"Di tengah pandemi ini, banyak perusahaan yang ‘jahat’. Mengapa saya katakan ‘jahat’? Ya, karena mereka hanya mementingkan sisi komersil semata. Banyak orang atau perusahaan yang memanfaatkan pandemi ini untuk mengeruk untung sebanyak-banyaknya," kata Rahmad Handoyo dalam keterangan persnya Selasa (14/7/2020).

Ia mengatakan, saat ini seluruh dunia, dalam waktu yang bersamaan, berupaya menemukan vaksin. Dalam situasi seperti ini, katanya, pemerintah lebih baik  mendorong anak bangsa sendiri untuk melakukan riset untuk menemukan dan memproduksi vaksin anti corona sendiri.

"Pemerintah mendorong anak bangsa dengan penguatan anggaran yang memadai, sampai bisa menemukan dan memproduksi vaksin sendiri. Saya yakin, jika didukung anggaran yang cukup, kita juga mampu," ucap legislator asal Boyolali, Jawa Tengah itu.

Terkait perusahaan 'jahat', Rahmad Handoyo mengatakan,  saat ini banyak perusahan-perusahaan farmasi di luar negeri yang berupaya menemukan dan memproduksi vaksin mencoba meminta ijon terlebih dahulu kepada  negara tertentu. Perusahaan tersebut, berjanji akan memberikan hak untuk membeli kepada negara pemberi ijon.

"Kalau tidak ijon maka negara tersebut akan kehabisan atau didahului oleh negara lain. Kemudian, harga yang ditawarkan juga pasti akan gila-gilaan mengingat seluruh dunia membutuhkan vaksin in. Mereka menjual dengan harga mahal dengan alasan telah menghabiskan jutaan dolar untuk riset," ujar Rahmad.

Dikatakannya, dalam situasi pandemi, kita tidak bisa berharap ada perusahan yang terketuk hatinya menurunkan harga. Justru semua orang berlomba-lomba menemukan vaksin untuk tujuan komersialisasi. "Ini memang sangat disayangkan, tapi fakta di lapangan beginilah adanya. Makanya saya katakan banyak perusahaan yang ‘jahat’, yang berusaha menemukan vaksin untuk komersialisasi," tuturnya.

Politisi PDI Perjuangan ini menegaskan kembali, agar Indonesia tidak menjadi 'korban' perusahaan jahat tersebut, pemerintah harus memberikan otoritas pendanaan untuk riset dan memproduksi sendiri kepada anak bangsa.

Saat ini, diketahui sejumlah perusahan seperti Kalbe Farma, telah menjalin kerja sama dengan sejumlah perusahaan farmasi luar negeri. Presiden Joko Widodo sendiri memprediksi bahwa Indonesia bakal berhasil memproduksi vaksin Covid-19 pada awal tahun 2021. Presiden mengatakan, saat ini tengah dilakukan proses pengujian vaksin  dengan bekerja sama dengan sejumlah perusahaan farmasi luar negeri.