Jakarta - Bank DKI meresmikan Program Kebun Hidroponik di Rusunawa Pasar Rebo, Jakarta Timur. Program ini bertujuan guna meningkatkan perekonomian masyarakat melalui peningkatan ketahanan pangan berbasis lingkungan di sekitar tempat tinggal mereka.
Program kebun hidroponik di Rusunawa Pasar Rebo juga menjadi lanjutan dari TJSL Bank DKI di bidang lingkungan yaitu Jakarta Koperasi Hidroponik (JAKONIK).
Direktur Teknologi & Operasional merangkap Pelaksana Tugas Direktur Utama Bank DKI Amirul Wicaksono dalam keterangan tertulis di Jakarta baru-baru ini.
Ia mengatakan melalui program Kebun Hidoponik menjadi upaya dalam meningkatkan perekonomian masyarakat melalui peningkatan ketahanan pangan berbasis lingkungan di sekitar tempat tinggal.
"Bank DKI mendukung pembangunan kebun hidroponik secara teknis hingga pembinaan, agar masyarakat dapat berperan aktif dalam mengoptimalkan lahan pekarangan menjadi perkebunan dengan tanaman konsumsi produktif yang sehat," kata Amirul.
Selain melaksanakan peresmian Program TJSL Kebun Hidroponik, pada saat yang bersamaan Bank DKI juga menyerahkan bantuan dana pendidikan kepada anak-anak penyandang Cerebral Palsy yang berada di Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Jakarta.
Bantuan tersebut, diterima langsung oleh Lukitaningsih selaku Sekretaris dari YPAC Jakarta.
Pemberian bantuan dana pendidikan itu menjadi bentuk perhatian dan dukungan Bank DKI di bidang pendidikan, serta memberikan kesempatan bagi anak-anak penyandang Cerebral Palsy di Jakarta dan sekitarnya, yang bertujuan untuk meraih kualitas pendidikan yang lebih tinggi.
Sekretaris Perusahaan Bank DKI, Arie Rinaldi dalam kesempatan terpisah mengatakan, Program CSR Kebun Hidroponik, serta Bantuan Dana Pendidikan Bagi Penyandang Disabilitas merupakan bagian dari Rencana Aksi Keuangan Berkelanjutan (RAKB) PT Bank DKI yang dilaksanakan pada tahun 2024.
"Program TJSL yang dilakukan Bank DKI merupakan bentuk upaya perusahaan dalam penerapan Environmental, Social, and Governance (ESG), mengingat peranan Bank DKI bukan hanya sebagai entitas bisnis, namun juga memberikan nilai tambah bagi perkembangan kota Jakarta dan warganya secara berkelanjutan," tutup Arie.