DPR Apresiasi Layanan Fast Track Jemaah Haji

Fuad Rizky Syahputra | Senin, 13 Mei 2024 - 12:49 WIB
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Tubagus Ace Hasan Syadzily bersama Kementerian Agama telah melakukan beberapa perbaikan pelayanan bagi jamaah haji dan penyelenggaraan Ibadah Haji Tahun 2024 M/1445 H.

DPR Apresiasi Layanan Fast Track Jemaah Haji
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily. Dok: DPR RI
-

Jakarta - Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Tubagus Ace Hasan Syadzily bersama Kementerian Agama telah melakukan beberapa perbaikan pelayanan bagi jamaah haji dan penyelenggaraan Ibadah Haji Tahun 2024 M/1445 H.

Perbaikan pelayanan itu di antaranya layanan fast track di bandara yang sangat memudahkan para jamaah saat memasuki Arab Saudi.

“Kami menyampaikan apresiasi yang dilakukan Kementerian Agama dengan menggunakan layanan fast track bandara ini. Biasanya jemaah seperti tahun-tahun sebelumnya jika tidak digunakan fast track proses imigrasi harus menunggu 4 sampai 5 jam saat sampai Arab Saudi, sekarang begitu turun dari pesawat bisa langsung menuju bus mereka masing-masing,” kata Ace di pelepasan kloter pertama jemaah haji Indonesia.

Ace menuturkan, keberangkatan haji kali ini ada hal berbeda dengan keberangkatan haji sebelumnya. Di antaranya, jemaah haji tahun ini merupakan jemaah haji yang terbanyak.

“Jemaah terbesar sepanjang sejarah karena mencapai 241 ribu jemaah. Kami juga ingin memastikan, pertama, terkait tercapainya kualitas pelayanan, pembinaan, dan perlindungan terhadap jemaah haji yang optimal sejak sebelum, pada saat, dan setelah pelaksanaan penyelenggaraan ibadah haji,” lanjutnya.

Selain itu bukan hanya jemaah haji yang besar, ada juga beberapa perdana lain di antaranya kondisi di Arab Saudi, dan beberapa perubahan kebijakan penyelenggaraan ibadah haji.

“Kedua, mengintensifkan bimbingan manasik haji dan bimbingan penggunaan fasilitas di asrama haji, di pesawat, dan fasilitas di Arab Saudi. Serta ketiga, mengurangi jumlah lama masa tinggal jemaah haji di Arab Saudi menjadi 41 hari,” tambahnya.

Selanjutnya, yang keempat, kata Ace, pelayanan katering di Madinah sebanyak 27 kali dan di Mekkah sebanyak 84 kali (termasuk pada hari menjelang dan setelah Armuzna) juga telah menjadi catatannya.

“Kelima, menu katering untuk jemaah haji harus bercita rasa Nusantara dan dioptimalkan secara sungguh-sungguh berbahan baku serta juru masaknya berasal dari Indonesia,” lanjutnya.

Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat itu menjelaskan, dari sisi jumlah, jemaah haji Indonesia tahun 1445 H/2024 M adalah sebanyak 241.000 jemaah yaitu 221.000 kuota normal dan 20 ribu kuota tambahan.

“Terbagi dalam alokasi kuota Haji Reguler sebanyak 213.320 orang dan kuota Haji Khusus sebanyak 27.680 jemaah,” tandasnya.