Pelayanan Disabilitas Sensorik Netra, Bimas Katolik Sediakan Kitab Suci Braille dan Fasilitator

Fuad Rizky Syahputra | Senin, 13 Mei 2024 - 12:57 WIB
Kementerian Agama melalui Ditjen Bimas Katolik telah menyiapkan Kitab Suci edisi Braille bagi penyandang disabilitas sensorik netra beragama Katolik.

Pelayanan Disabilitas Sensorik Netra, Bimas Katolik Sediakan Kitab Suci Braille dan Fasilitator
Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat (Dirjen Bimas) Katolik, Suparman. Dok: Majalah Five
-

Jakarta - Kementerian Agama melalui Ditjen Bimas Katolik telah menyiapkan Kitab Suci edisi Braille bagi penyandang disabilitas sensorik netra beragama Katolik.

Kitab Suci Braille tersebut akan disebarkan ke-37 Keuskupan di Indonesia dalam waktu dekat di tahun 2024.

Adanya Kitab Suci Braille adalah salah satu pencapaian dari empat program prioritas Dirjen Bimas Katolik, yang telah dicanangkan diawal tahun 2024 oleh Dirjen Bimas Katolik Suparman.

Agar Kitab Suci Braille ini dapat dimanfaatkan dengan baik, maka Penyuluh Agama Katolik dapat menjadi fasilitator pendamping yang membantu penyandang disabilitas sensorik netra untuk mampu membaca dan memahami isi Kitab Suci Braille.

Demikian disampaikan Dirjen saat membuka kegiatan Bimbingan Teknis Fasilitator Pendamping Penyandang Disabilitas Netra Mahir Membaca Kitab Suci Braille bagi Penyuluh Agama Katolik PNS di Bandung.

Kegiatan Bimtek yang berlangsung dari tanggal 10 s.d. 16 Mei 2024 tersebut akan fokus pada pelatihan membaca huruf Braille.

Lebih dari itu, 37 penyuluh PNS dari 37 Keuskupan dilatih untuk membentuk pengetahuan tentang letak, arah, dan posisi serta kepekaan indera peraba, memahami teori belajar behavioristik pada penekanan perabaan dan konstruktivistik dengan pembelajaran berbasis masalah, serta memiliki penguasaan membedakan bentuk huruf melalui perabaan.

“Saya berharap agar semua peserta setelah ikut Bimtek ini dapat mahir dalam membaca huruf Braille, sehingga kelak di tempat tugas mampu memberikan pendampingan terhadap penyandang disabilitas sensorik netra di setiap keuskupan yang dilayani.”

Dirjen juga berharap agar peserta Bimtek sungguh-sungguh menggunakan kesempatan Bimtek selama satu minggu dengan sebaik-baiknya agar ilmu yang diperoleh dapat berguna bagi penyandang disabilitas sensorik netra.

“Saya berharap Bapak, Ibu Penyuluh Agama Katolik PNS sungguh-sungguh membantu saudara kita penyandang disabilitas sensorik netra. Bapak, Ibu bimbing mereka supaya bisa baca, ajar mereka agar mereka memahami isi Kitab Suci Braille. Mereka sangat membutuhkan perhatian kita,” ungkap Suparman.

Bimtek yang berlangsung di Bumi Silih Asih Keuskupan Bandung tersebut diberikan oleh tim profesional dari Sentra Wyata Guna Kementerian Sosial di Bandung.