Pertemuan Nasional, Katekis Sebagai Pendidikan Iman

Fuad Rizky Syahputra | Jumat, 05 Juli 2024 - 16:17 WIB
Penyuluh Agama Katolik Kabupaten Luwu, Cornelius Timang, S.S menjadi utusan dalam Pertemuan Nasional (Pernas) Katekis pada tanggal 1 Juli – 4 Juli 2024 di Gedung Konferensi Wali Gereja Indonesia, Jakarta. Kegiatan ini dihadiri oleh 37 Katekis dari seluruh Indonesia.

Pertemuan Nasional, Katekis Sebagai Pendidikan Iman
Cornelius Timang Hadiri Pernas Katekis. Dok: kemenag
-

Jakarta - Penyuluh Agama Katolik Kabupaten Luwu, Cornelius Timang, S.S menjadi utusan dalam Pertemuan Nasional (Pernas) Katekis pada tanggal 1 Juli – 4 Juli 2024 di Gedung Konferensi Wali Gereja Indonesia, Jakarta. Kegiatan ini dihadiri oleh 37 Katekis dari seluruh Indonesia.

Mereka mewakili Keuskupannya masing-masing. Seharusnya 38 peserta yang menghadiri kegiatan ini, karena terdapat 38 Keuskupan di Indonesia tetapi kesukupan Timika tidak mengutus Katekisnya.

Hadir dalam kegiatan ini Dirjen Bimas Katolik Kementerian Agama Republik Indonesia yang diwakili oleh Direktur Pendidikan Agama Katolik bapak Dr. Salman Habeahan, S.Ag., M.M. Beliau juga memberikan sambutan dalam acara tersebut.

Tema Pernas Katekis Kelima ini adalah Katekis Sebagai Pendidik Iman. Subtema, Refleksi atas Petunjuk untuk Katekese

Dalam pembukaan acara Pernas Katekis Kelima ini, Ketua Komisi Kateketik KWI, Mgr. Seno Ngutra mengatakan bahwa yang hadir saat ini dalam acara Pernas Katekis kelima semuanya adalah katekis yang hebat. Dan Tuhan tidak salah pilih memilih Anda.

Namun para katekis harus tetap belajar pada Katekis Sejati yakni Yesus sendiri. Dialah Sang Katekis Sejati kita. Maka ada 4 hal yang harus Anda miliki sebagai Katekis.

Pertama, katekis harus berpaut sendiri pada Yesus dalam doa dan Ekaristi. Apa yang diajarkan oleh Kateks memang harus berangkat dari otak atau pengetahuannya, tetapi lebih dari itu harus juga disadari bahwa semua itu dari hati terdalamanya.

Kedua, Katekis harus menjadi pelaksana utama dari apa yang diajarkannya. Katekis tidak hanya terbatas pada katekese saja tetapi harus menghidupi apa yang diajarkannya itu.

Ketiga, berketekese itu bagus, tetapi katekese yang sejati adalah pada pelaksanaannya. Maka tanpa rangkaian kata yang indah pun, umat akan tergerak hatinya untuk melaksanakan apa yang diajarkan karena mereka lebih melihat contoh dan teladan daripada kata-kata indah itu.

Keempat, jangan pernah takut dan kecewa sebagai katekis. Karena Tuhanlah yang memilihmu. Dia pulalah yang akan menyempurnakanmu.

Katekis sebenarnya sama dengan Penyuluh Agama. Namun dalam bahasa Gereja Katolik lebih dikenal dengan istilah Katekis. Katekis sendiri berarti Pengajar agama. Pertemuan Nasional Katekis ini merupakan Pernas Katekis yang ke 5.

Pernas ini dilaksanakan setiap 4 tahun sekali. Setiap keuskupan mengirimkan 1 katekisnya dalam kegiatan Pernas ini. Dan Keuskupan Agung Makassar yang meliputi wilayah Gerejani Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat dan Sulawesi Tenggara  mengirim 1 katekisnya yang kebetulan juga adalah seorang Penyuluh Agama Katolik.