Jakarta - Gelanggang Olahraga Bung Karno (GBK) kini menjelma tidak hanya sebagai pusat kegiatan olahraga bertarap nasional dan internasional akan tetapi menjadi ajang event budaya, kesenian, dan hiburan mancanegara. Dan pada 2025-2029 GBK mencanangkan sebagai destinasi olahraga dan hiburan terkemuka di dunia.
Bekerjasama dengan Himpunan Anak Media (HAM) dan Artotel GBK Senayan, Pusat Pengelolaan Kawasan Gelora Bung Karno (PPKGBK) menggelar Media Lounchen, Kamis (18/7), di Lounge Executive Lantai 16 Artotel GBK Senayan. Acara bertajuk ‘Akan Dibawa ke Manakah Ikon Bangsa Kawasan Gelora Bung Karno Senayan’ dengan menghadirkan narasumber Dirut PPKGBK, Rakhmadi Aif Kusumo.
Dalam paparannya Rakhmadi menjelaskan berbagai hal seputar GBK, termasuk fungsi GBK yang tidak hanya sebagai pusat ajang olahraga bertaraf nasional dan internasional, akan tetapi GBK sudah menjadi pusat kesehatan atau kebugaran masyarakat, dimana tidak saja di akhir pekan akan tetapi hari biasa, terutama di sore menjelang malam, GBK selalu ramai oleh masyarakat yang berolahraga, seperti jogging dan lain sebagainya.
“Ada banyak warga Jakarta yang jogging di sore hari hingga malam. Mereka tidak bisa berlari cepat karena suasananya cukup padat. Padahal lahan GBK sangat luas, itu sesuatu yang sangat positif,” ujar Rakhmadi.
Kawasan GBK yang memiliki luas sekitar 279,1 hektar, juga berfungsi sebagai kawasan wisata ‘Athleisure’ yang lengkap dan terjangkau, pusat belanja lifestyle & shopping up-market, hingga berfungsi sebagai wilayah hijau yang bersahabat dengan alam dan satwa
“Waktu kampanye Pilpres dengan mengikuti regulasi dari KPU, GBK menjadi lokasi kampanye ketiga Capres. Kemudin pertandingan sepak bola bertarap internasional dan beberapa konser artis mancanegara yang diantaranya group band Coldplay, juga pernah digelar di GBK. Jadi sudah multi fungsi sekarang ini dan eventnya juga sangat padat,” jelasnya.
Dirut alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) ini, mencontohkan beberapa kawasan sport center yang ada di luar negeri yang lebih maju dari GBK, yang diantarnya Zayed Sport City di Abu Dabi, The Sphere las Vegas di Amerika, Santiago Barnebau Real Madrid Spanyol, dan juga sport center di negara-negara lainnya.
“Dengan berbagai rencana yang sudah disusun yang melibatkan berbagai pihak, termasuk kementerian-kementerian terkait, GBK ke depannya ditargetkan menjadi sport center terkemuka di dunia,” imbuhnya.
Sementara terkait event tingkat internasional terdekat, GBK akan menjadi lokasi pementasan Kejuaraan Senam Dunia atau World Gymnastics Championships pada 2025. Dan guna menunjang suksesnya perhelatan akbar tersebut, terutama terkait sarana transportasi akan ada penambahan bus listrik yang beroperasi di dalam kawasan GBK.
"Untuk sarana transpartasi yang ramah lingkungan, kita sedang pikirkan menambah shuttle bus. Sekarang sudah elektrik, full listrik yang di dalam kawasan GBK," jelas Rakhmadi.
Untuk sekarang ini, duturkan Rakhmadi, terdapat empat mobil listrik yang beroperasi di kawasan GBK, dan jumlah tersebut dinilai masih kurang. Terutama ketika beroperasi saat akhir pekan ataupun pada saat gelaran konser. Diharapkan, katanya, mobil listrik ini dapat mempermudah pengunjung GBK menuju lokasi acara nantinya.
"Kalau datang dari MRT (Moda Raya Terpadu), langsung dijemput di depan, jadi ada bus listrik yang jalan ke venue. Lebih nyaman, itu yang kita ingin tambah lebih banyak," katanya.
Sementara itu dari segi infrastruktur, hanya ada perbaikan minor, karena arena yang akan dipakai nantinya merupakan arena baru, seperti Indonesia Arena. "Rencananya ada penambahan pencahayaan, dan juga ruang ganti dan matras. Memang didesain multifungsi, sehingga cukup untuk kegiatan World Gymnastics," ia menambahkan.