Sidang Tahunan Bersama Periode Akhir Jokowi, DPR Undang Prabowo-Gibran 

Yapto Eko Prahasta | Senin, 12 Agustus 2024 - 17:41 WIB
Sekjen Indra Iskandar juga menjelaskan ornamen pada sidang kali ini akan lebih meriah karena merupakan tahun terakhir Presiden Jokowi serta para anggota DPR/DPD menjabat.

Sidang Tahunan Bersama Periode Akhir Jokowi, DPR Undang Prabowo-Gibran 
Sekjen DPR RI Indra Iskandar saat memimpin rapat koordinasi di Ruangan Pansus C, Gedung Nusantara III, DPR RI, Senayan, Jakarta.
-

Jakarta - MPR/DPR/DPD RI akan menggelar sidang tahunan serta mendengar pidato kenegaraan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Jumat, 16 Agustus 2024.

Sekjen DPR Indra Iskandar mengatakan mengundang presiden terpilih Prabowo Subianto dan wakil presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka.

"Ya prinsipnya tentu capres-cawapres itu adalah tamu-tamu kehormatan selain Presiden dan Wakil Presiden yang ada saat ini. Capres dan cawapres terpilih juga prinsipnya kami undang tapi kami masih harus mengonfirmasi kembali kehadiran mereka ya," kata Indra di gedung MPR/DPR/DPD RI, Senayan, Jakarta, Senin (12/8).

Indra juga menjelaskan ornamen pada sidang kali ini akan lebih meriah karena merupakan tahun terakhir Presiden Jokowi serta para anggota DPR/DPD menjabat.

"Hari ini memantapkan proses mekanisme pengamanan kawasan parlemen dengan seluruh stakeholder keamanan yang ada, termasuk Paspampres," jelasnya.

"Ya ini kan tahun terakhir periode jabatan Presiden maupun MPR, DPR dan DPD. Jadi tentu memang mulai dari ornamennya kelihatan nanti akan sedikit berbeda akan sedikit lebih kelihatan meriah, akan dibuat lebih meriah tampilan ornamen-ornamennya," tuturnya.

Indra mengatakan kompleks parlemen akan dijaga ketat sejak 15 Agustus. Dia menyebutkan pengamanan itu melibatkan personel TNI/Polri.

"Dan dari sisi pengamanan tentu belajar dari situasi geopolitik yang ada, kami mohon maaf mohon izin pada saat mulai tanggal 15, khususnya tanggal 16, keamanan itu akan sedikit lebih ketat dan pasti lalu lalang tidak nyaman karena kami tidak akan ngambil risiko akan ada sistem yang lebih lugas dalam pengamanan, baik dari unsur TNI/Polri maupun Paspampres," ujarnya.