Beroperasi Saat HUT RI, ART di IKN Mampu Angkut 200 Penumpang

Fuad Rizky Syahputra | Rabu, 14 Agustus 2024 - 16:15 WIB
Kereta tanpa rel atau Autonomous Rail Transit (ART) diharapkan bisa fungsional pada saat upacara kemerdekaan RI ke-79 di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur. Nantinya, ART bisa menampung lebih dari 200 penumpang, dalam posisi duduk dan juga berdiri.

Beroperasi Saat HUT RI, ART di IKN Mampu Angkut 200 Penumpang
Ketua Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN (Ibu Kota Nusantara) Kementerian PUPR, Danis Hidayat Sumadilaga. Dok: Istimewa
-

Jakarta - Kereta tanpa rel atau Autonomous Rail Transit (ART) diharapkan bisa fungsional pada saat upacara kemerdekaan RI ke-79 di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur. Nantinya, ART bisa menampung lebih dari 200 penumpang, dalam posisi duduk dan juga berdiri.

Ketua Satgas Pembangunan Infrastruktur IKN Kementerian PUPR, Danis Hidayat Sumadilaga mengatakan, ART yang terdiri dari 3 rangkaian kereta ini bisa dijalankan oleh dan tanpa pengemudi. Nantinya, kendaraan tersebut akan memiliki sensor sesuai dengan marka yang ada.

"Iya besok mulai uji coba, sehingga mungkin diharapkan nanti pada waktu 17 Agustus bisa digunakan, ini masih dibicarakan, untuk drop off atau untuk sebagian tamu menuju ke lapangan upacara. Iya akan difungsionalkan (pada 17 Agustus)," kata Danis di IKN, (9/8/2024).

Saat ini, sudah ada 4 halte yang disiapkan yaitu berada di dekat sumbu kebangsaan barat, dekat Hotel Nusantara, di Bank Indonesia, dan di depan Kantor Kemenko 3.

Sementara itu, untuk pengisian bahan bakar atau charging stationnya berada di ujung sumbu kebangsaan timur.

Untuk jalurnya sendiri, sudah ada sepanjang 6,5 km. Hal itu disampaikan oleh Direktur Pembangunan Jalan Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR, Wida Nurfaida

"Lebarnya (jalan) 50 m, ada 6 lajur, 1 kita gunakan untuk ART dan BRT yang sisanya untuk satu line, ini juga sudah rapi untuk jalur sepeda, pedestrian, ini juga ada RTH (ruang terbuka hijau) 1, RTH 2, dan untuk tanaman. RTH 1 ini dilambangkan simbolnya untuk tanaman-tanaman yang bergaris tegak, kuat, dan di RTH 2 yang lebih colorful dan lebih untuk penghijauan. Di kiri kanan juga ada MUT (multi-utility tunnel), isinya ada macam-macam, untuk air, listrik, fiber, gas, drainase," jelasnya.

Wida juga mengatakan, lampu-lampu jalan yang ada di IKN didesain khusus untuk menunjang IKN sebagai kota pintar atau smart city.

Lampu-lampu tersebut nantinya bisa memberikan informasi yang diperlukan ke command center.

"Lampu di sini juga akan memberikan informasi kepada kita. jadi di dalamnya ini mendeteksi berbagai macam, misalnya jumlah orang yang melintas, suhu, humidity, dan kadar oksigen, kadar co, Ini akan terus diupdate dan ditayangkan tayangan, nanti semua akan bisa serial, termasuk juga traffic, termasuk juga kalau ada kondisi-kondisi di lapangan bisa langsung ter-update ke command center," ungkapnya.

Di sisi lain, Wakil Kepala Otorita IKN, Raja Juli Antoni menilai ART ini lebih murah dan juga ramah lingkungan karena menggunakan energi listrik sebagai bahan bakarnya.

"Kelebihannya pertama lebih murah karena tidak ada rel. jadi tidak perlu pasang rel seperti yang kita lihat di KRL Jabodetabek. Yang kedua ramah lingkungan karena ini menggunakan tenaga listrik. Jadi Ini adalah salah satu prototipe yang akan kita coba untuk kita terapkan di IKN," pungkasnya.