Kemenag Bantu 8.092 Madrasah dan Libatkan Lebih 37.000 Pekerja Lokal

Fuad Rizky Syahputra | Rabu, 02 Oktober 2024 - 15:27 WIB
proyek ini sebagai langkah strategis untuk meningkatkan mutu pendidikan madrasah di Indonesia. Dengan melibatkan ribuan pekerja, kami tidak hanya memperbaiki infrastruktur pendidikan, tetapi juga membantu menggerakkan roda ekonomi di daerah-daerah madrasah penerima bantuan

Kemenag Bantu 8.092 Madrasah dan Libatkan Lebih 37.000 Pekerja Lokal
Dirjen Pendidikan Islam, Abu Rokhmad. Dok: Kemenag
-

Jakarta - Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama dalam beberap tahun terakhir tela hmenggulirkan proyek Bantuan Kinerja dan Bantuan Afirmasi (BKBA) Madrasah, Program Reformasi Pendidikan Madrasah atau Realizing Education’s Promise - Madrasah Education Quality Reform (REP MEQR) Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Dirjen Pendis).

Hingga 2024, tercatat ada 8.092 madrasah penerima manfaat program BKBA dan lebih 37.653 pekerja local yang terlibat di dalamnya.

Sebanyak 8.092 madrasah itu terdiri atas: a) 33 madrasah piloting yang melibatkan 165 pekerja; b) 2.302 madrasah penerima BKBA dan melibatkan 11.510 pekerja; c) 3.177 madrasah penerima program BKBA tahap ke-2 dengan 13.895 pekerja; d) 2.516 madrasah penerima program BKBA tahap ke-3 dengan 11.714 pekerja local; dan e) 64 madrasah terdampak bencara di Cianjur dengan keterlibatan 369 pekerja lokal.

“Kami melihat proyek ini sebagai langkah strategis untuk meningkatkan mutu pendidikan madrasah di Indonesia. Dengan melibatkan ribuan pekerja, kami tidak hanya memperbaiki infrastruktur pendidikan, tetapi juga membantu menggerakkan roda ekonomi di daerah-daerah madrasah penerima bantuan,” kata Abu Rokhmad, di Jakarta, Senin (30/9/2024).

Keterlibatan para pekerja itu meliputi sektor konstruksi, pelatih guru, ahli teknologi informasi, hingga konsultan pendidikan. Dengan adanya pelibatan itu, ekosistem pendidikan di madrasah diharapkan menjadi lebih maju dan modern.

Inklusif dan Berkelanjutan

Direktur Kurikulum Sarana Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Kemenag RI, M Sidik Sisdiyanto, mengatakan keterlibatan lebih dari 37 ribu pekerja menunjukkan betapa luas dan inklusifnya cakupan proyek ini.

“Kami mengelola tim dari berbagai disiplin ilmu untuk memastikan bahwa madrasah penerima bantuan mendapat dukungan sesuai kebutuhan mereka, baik fisik maupun non-fisik,” ujarnya.

Menurut Sidik, proyek BKBA juga dikelola secara berkelanjutan dengan evaluasi berkala untuk memastikan dampaknya tidak hanya pada peningkatan infrastruktur, tetapi juga kompetensi sumber daya manusia.

Dampak Positif

Ketua Projek Manajement Unit (PMU) REP MEQR, Arif Rahman menyebut bahwa proyek BKBA Madrasah merupakan bagian dari REP MEQR.

Program tersebut, kata dia, telah dilaksanakan di berbagai wilayah di Indonesia, dengan fokus pada madrasah yang memerlukan dukungan infrastruktur dan peningkatan mutu pendidikan.

Adapun dampak nyata yang dirasakan madrasah yakni peningkatan fasilitas belajar, pelatihan bagi guru, dan peningkatan kompetensi staf madrasah.

Lebih dari itu, Arif Rahman melihat, masyarakat sekitar madrasah penerima bantuan juga merasakan dampak ekonomi langsung melalui keterlibatan dalam proyek ini.

Misalnya saja pengadaan material dan jasa lokal yang turut mendukung perekonomian setempat, memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi pendidikan dan ekonomi lokal.

“Dengan keterlibatan lebih dari 37 ribu pekerja, proyek BKBA Madrasah melalui REP MEQR tidak hanya mendorong transformasi pendidikan madrasah, tetapi juga menjadi inisiatif yang mendukung pertumbuhan ekonomi daerah serta kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya.