Peringati Hari Santri Nasional, Kakanwil Kemenag DKI Jakarta Kutip Sambutan Menag

Fuad Rizky Syahputra | Selasa, 22 Oktober 2024 - 16:47 WIB
Sejarah telah mencatat bahwa kaum santri adalah salah satu kelompok yang paling aktif menggelorakan perlawanan terhadap para penjajah.

Peringati Hari Santri Nasional, Kakanwil Kemenag DKI Jakarta Kutip Sambutan Menag
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama DKI Jakarta, Adib. Dok: Istimewa
-

Jakarta - Kementerian Agama menggelar Apel Peringatan Hari Santri Nasional 2024 yang berlangsung khidmat di Pesantren Pondok Karya (PKP) Jakarta Islamic School, Jakarta Timur.

Peringatan yang mengusung tema "Menyambung Juang Merengkuh Masa Depan" ini menegaskan peran penting santri dalam pembangunan bangsa.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama DKI Jakarta, Adib, saat membacakan sambutan Menteri Agama mengatakan bahwa momentum Hari Santri yang diperingati setiap tanggal 22 Oktober merupakan pengingat akan peran historis para santri dalam memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

"Sejarah telah mencatat bahwa kaum santri adalah salah satu kelompok yang paling aktif menggelorakan perlawanan terhadap para penjajah. Salah satu buktinya adalah peristiwa Resolusi Jihad pada tanggal 22 Oktober 1945 yang dimaklumatkan oleh Hadratus Syekh Kiai Haji Hasyim Asyari," ujar Adib mengutip sambutan Menteri Agama, Selasa (22/10/2024).

Dalam sambutannya, Adib menjelaskan signifikansi historis Resolusi Jihad yang menyatakan bahwa berperang melawan penjajah adalah fardlu 'ain bagi setiap muslim dalam radius 94 kilometer dari kedudukan musuh.

"Fatwa ini menjadi pemantik semangat perjuangan yang kemudian mencapai puncaknya pada peristiwa 10 November 1945 yang kita peringati sebagai Hari Pahlawan," jelasnya.

Lebih lanjut, Adib menekankan bahwa tema tahun ini terinspirasi dari kitab Alfiyyah Ibnu Malik yang mengajarkan bahwa seorang santri memiliki tugas untuk melanjutkan perjuangan kiai.

"Menyambung juang bukan hanya berarti mengenang, tetapi juga beraksi dengan semangat yang sama dalam menghadapi tantangan zaman modern," jelasnya.

Dalam sambutannya, dijelaskan pula bahwa jika para pendahulu berjuang melawan penjajah dengan mengangkat senjata, maka santri masa kini berjuang melawan kebodohan dan kemunduran dengan mengangkat pena.

Santri juga didorong untuk percaya diri karena telah terbukti mampu menduduki berbagai posisi strategis di negeri ini.

"Kita memiliki bukti nyata bahwa santri bisa menjadi apa saja. Mulai dari presiden seperti KH. Abdurrahman Wahid, wakil presiden seperti KH. Ma'ruf Amin, hingga berbagai posisi penting lainnya di pemerintahan dan dunia usaha," tambah Adib.

Kepada para santri, Adib menyampaikan pesan khusus dari Menteri Agama untuk terus mengembangkan diri. "Rengkuhlah masa depan dengan semangat dan ketekunan.

Kuasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Teruslah berinovasi dan berkontribusi untuk meraih kegemilangan masa depan Indonesia," tegasnya seraya mengingatkan prinsip pesantren "man jadda wajada" - siapa yang bersungguh-sungguh pasti akan berhasil.

Pada kesempatan tersebut, Adib juga menegaskan bahwa Hari Santri bukan hanya milik santri dan pesantren, melainkan milik seluruh elemen bangsa yang mencintai negaranya. Ia mengajak seluruh komponen bangsa, apapun latar belakangnya, untuk turut merayakan Hari Santri.

"Melalui momen apel Hari Santri 2024 ini, marilah sejenak kita doakan pahlawan-pahlawan kita, ulama-ulama kita, santri-santri kita, yang telah gugur di medan laga demi kemaslahatan bangsa dan agama. Semoga mereka ditempatkan di sebaik-baik tempat dan dikumpulkan dengan para syuhada," ungkap Adib.

Acara ditutup dengan pemotongan tumpeng, Zikir dan doa bersama untuk para pahlawan, ulama, dan santri yang telah berjuang demi kemaslahatan bangsa dan agama, serta seruan bersama "Hari Santri 2024. Menyambung Juang, Merengkuh Masa Depan!"