Jakarta - Isran Noor, Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Periode 2018-2023 dikenal luas di masyarakat Kaltim sebagai sosok yang dekat dengan masyarakat.
Selama menjabat sebagai Gubernur Kaltim, ia berhasil menghilangkan kesan jarak antara pemimpin dan rakyat, menciptakan suasana kebersamaan yang hangat.
Hal ini terlihat saat ia melakukan kunjungan ke Penajam Paser Utara (PPU).
Di tengah perjalanan menuju lokasi acara di Sepaku, Isran secara spontan meminta rombongan kendaraan untuk berhenti dan menyapa sekelompok warga yang sedang memasak untuk acara pernikahan.
Tidak hanya menyapa, Isran juga ikut mencicipi masakan nasi ketan yang masih hangat. Aksinya pun menciptakan keakraban di tengah suasana hajatan, yang ia sambut dengan penuh candaan dan kekeluargaan.
“Enak sekali ini,” kata Isran, yang semakin menambah keakraban di tengah suasana hajatan.
Kedekatan ini menjadi bukti betapa ia mengedepankan interaksi langsung dengan masyarakat untuk mengetahui persoalan yang mereka hadapi.
Dalam perbincangannya dengan warga, Isran juga mengatakan bahwa kawasan itu bukanlah tempat yang asing baginya, karena ia pernah tinggal di daerah tersebut pada tahun 1984 saat bertugas sebagai Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL).
“Dulu aku pernah tinggal disini tahun 84 saat menjadi PPL,” kata Isran.
Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) serahkan rekomendasi kepada Isran Noor - Hadi Mulyadi untuk maju di pemilihan gubernur Kaltim 2024.
Berhasil membawa kemajuan
Kepemimpinan Isran Noor ketika menjabat sebagai Gubernur berhasil membawa sejumlah kemajuan signifikan.
Sebagai putra asli Kaltim, Isran telah melakukan berbagai perubahan di sejumlah sektor dengan gaya kepemimpinan yang rendah hati dan komitmen tinggi untuk kesejahteraan masyarakat, tanpa berharap pujian.
Selama lima tahun kepemimpinannya, ia berhasil meningkatkan surplus perdagangan Kaltim dari Rp201 triliun pada 2018 menjadi Rp334 triliun pada 2023. Kenaikan ini diikuti dengan peningkatan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang melonjak dari Rp28 triliun menjadi Rp76 triliun pada periode yang sama.
Perkembangan ekonomi ini berdampak positif terhadap penurunan angka kemiskinan dan pengangguran di Kaltim. Meskipun meraih prestasi besar, Isran tetap merendah dan menegaskan bahwa upayanya semata-mata demi kepentingan masyarakat.
“Saya tidak pernah minta puji, minta disanjung, karena saya berbuat untuk masyarakat Kaltim,” kata Isran.
Nyaris gagal pilgub
Isran Noor juga menceritakan, dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Kaltim 2024 November ini, ia dan pasangannya Hadi Mulyadi nyaris gagal mendapatkan rekomendasi dari partai politik yang memiliki kursi di DPRD Kaltim.
Namun, dengan perjuangan gigih, mereka berhasil mendapatkan dukungan dari 2 partai politik, yaitu Partai Demokrat dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), yang memiliki total 11 kursi di DPRD Kaltim.
“Terima kasih kepada DPP Partai Demokrat yang telah memberikan kesempatan kepada Isran-Hadi untuk maju sebagai Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Kalimantan Timur. Sesuatu yang tidak bisa dibayangkan,” kata Isran dalam Rapat Koordinasi Daerah Khusus DPD Partai Demokrat Kaltim untuk Pilkada Kaltim 2024 di Ballroom Hotel Grand Tjokro, Balikpapan.
Mantan Ketua DPW Partai Nasdem Kaltim yang kini kembali menjadi kader Partai Demokrat ini menyebut bahwa perjuangannya bersama Hadi Mulyadi untuk maju dalam Pilgub Kaltim adalah sebuah hal yang menarik dan bisa menjadi topik disertasi.
“Ini sejarah penting, kalau ditulis menjadi sebuah topik atau judul disertasi, ada 3 sampai 7 topik disertasi yang bisa diselesaikan. Itulah ciri khas dunia politik di Indonesia. Saya tidak mau cerita, tapi itu fakta yang kami alami,” katanya.
Isran juga menyebut bahwa jika tidak bisa maju dalam Pilgub Kaltim karena tidak mendapat rekomendasi partai politik, dirinya akan berjuang melalui jalur lain. Terlebih jika Pilgub Kaltim hanya diikuti oleh satu pasangan calon.
“Kalau saya enggak repot-repot, benar. Mau dicalonkan atau tidak dicalonkan, tapi saya punya cara lain. Kalau pun habis partai diborong calon lainnya, kotak kosong yang kita perkuat. Kita bisa habis-habisan,” tegasnya.
Namun, takdir berkata lain. Isran Noor dan Hadi Mulyadi akhirnya bisa maju pada Pilgub Kaltim 2024 dengan mendapat rekomendasi dari Partai Demokrat yang memiliki 2 kursi di DPRD Kaltim dan PDIP yang memiliki 9 kursi.
Dengan total 11 kursi, syarat untuk maju sebagai pasangan calon gubernur dan wakil gubernur terpenuhi.
“Dalam hal mengejar kekuasaan, ada yang mengatakan boleh menggunakan segala cara. Tapi jangan salah-salah. Boleh menggunakan segala cara, tapi tidak semua cara bisa berhasil,” pesan Isran.
Calon Wakil Gubernur Kaltim, Hadi Mulyadi, dalam sambutannya menceritakan lebih lugas perjuangannya bersama Isran Noor untuk mendapatkan rekomendasi dari Partai Demokrat.
Jika tidak mendapatkan rekomendasi Partai Demokrat, kerja keras mereka untuk maju dalam Pilgub Kaltim akan kandas karena hanya memiliki 9 kursi dari PDI Perjuangan, masih kurang 2 kursi dari Partai Demokrat.
“Pak Irwan Fecho menjadi saksi. Betapa mereka mengintimidasi, mengancam dan mengintervensi agar Isran-Hadi tidak maju di Kalimantan Timur. Bahkan sudah menyampaikan di media bahwa Pilgub di Kaltim akan melawan kotak kosong. Tetapi kami berterima kasih kepada Partai Demokrat,” kata Hadi.
Mereka mencoba mengimingi petinggi di Partai Demokrat untuk tidak memberikan rekomendasi kepada pasangan calon Isran Noor dan Hadi Mulyadi.
“Mereka ingin ‘menyuntik’ orang-orang tertentu di Partai Demokrat agar Pak Isran-Hadi tidak bisa maju. Pengumuman rekomendasi ditunda berkali-kali. Saya masih ingat mulai bulan Juli, ditunda lagi Agustus, lalu ditunda lagi. Sudah di depan kamar AHY, masih di telepon. Siapakah namanya itu, Pak Isran saja yang tahu itu. Orangnya putih. Bendahara ditelepon dan teleponnya diberikan kepada AHY, meminta agar Kaltim tidak mengusung Isran-Hadi,” kenang Hadi Mulyadi.
Sebagai informasi, PDIP memiliki 9 kursi di DPRD Kaltim. Sedangkan Partai Demokrat punya 2 kursi. Jumlah 11 kursi adalah setara 20 persen dari total 55 kursi DPRD Kaltim yang menjadi syarat pencalonan kepala daerah dari jalur partai politik.
Dalam Pilgub Kaltim 2024 ini, KPU Kaltim hanya menetapkan 2 pasangan calon gubernur dan wakil gubernur saja. Yakni pasangan Isran Noor - Hadil Mulyadi yang diusung dari Partai Demokrat, PDIP, Gelora, Hanura, Partai Ummat dan Perindo.
Sementara pasangan Rudy Mas’ud - Seno Aji didukung Partai Golkar, Gerindra, PAN, PKS, PKB, NasDem, dan PPP, yang secara total mendukung mereka dengan 44 kursi dari 55 kursi yang tersedia di DPRD Kaltim.
Tidak ketinggalan, mereka juga didukung oleh PSI, PBB, Prima, PKN dan Partai Buruh.