Anggota DPRD DKI Jakarta Bebizie Sri Mulyati : PAM Jaya Harus Kaji Matang Pipanisasi

Rus | Senin, 24 Februari 2025 - 09:11 WIB
Dalam rangka peningkatan infrastruktur, PAM Jaya agar melaksanakannya dengan terlebih dahulu melakukan perencanaan matang, serta tidak menimbulkan masalah baru bagi Masyarakat mengenai pipanisasi.

Anggota DPRD DKI Jakarta Bebizie Sri Mulyati : PAM Jaya Harus Kaji Matang Pipanisasi
Bebizie Sri Mulyati anggota DPRD DKI Jakarta Komisi B
-

Jakarta - Hal tersebut diutarakan oleh anggota DPRD DKI Jakarta dari Komisi B, Bebizie Sri Mulyati, sperti dikutif dalam keterangannya, Senin (24/2/2025).
 
"Kalau memang pipanisasi berdampak baik, tentu kita dukung. Tapi harus dikaji juga. Jangan menimbulkan masalah baru," ujar anggota DPRD DKI Jakarta, yang juga berprofesi sebagai selebritis ini.

Bebizie mencontohkan galian pipa, dimana harus dipikirkan bagaimana setelahnya. Sebab masyarakat kerap mengeluhkan galian PAM Jaya. "Tadinya jalan depan rumahnya rapi, setelah ada proyek jadi rusak dan tidak diperbaiki lagi," ucap Bebizie.

Di sisi lain, Bebizie menilai, kebijakan penyesuaian tarif tidak jadi masalah selama diiringi dengan peningkatan kualitas layanan dan fasilitas bagi masyarakat. "Sebenarnya, kenaikan tarif tidak masalah, asal memang diimbangi dengan servis dan fasilitas yang bagus," ujar Bebizie.

Adapun Direktur Utama Perumda PAM Jaya Arief Nasrudin mengungkapkan, bakal mempercepat upaya layanan 100 persen air bersih di Jakarta. 

Guna mewujudkan hal itu, dibutuhkan 7.000 kilometer sambungan pipa baru agar seluruh wilayah Jakarta bisa terlayani air perpipaan. Karena itu, Arief mengaku bakal mengebut pengerjaan pembuatan sambungan pipa sepanjang 7.000 kilometer itu.

"Menuju ke 2030, kita akan menyambung 7.000 kilometer perpipaan baru dengan pola model bundling investment dengan mitra kita," ujar Arief.

Ia mengakui, selama masa konstruksi pemasangan pipa, akan banyak galian yang dilakukan di jalan raya. Akibatnya, masyarakat bisa saja terganggu karena kemacetan yang ditimbulkan.

"Menuju 7.000 kilometer (pipa baru) ini, bisa dibayangkan betapa masifnya nanti galian yang ada di pinggir jalan yang nanti mengakibatkan kemacetan. Jadi, kami akan memasifkan sosialisasi untuk membuat masyarakat aware bahwa ini memang pasti akan sakit-sakitan dulu (terdampak kemacetan) menuju 2030," tambahnya.

Karena itu, Arief meminta maaf kepada masyarakat atas gangguan yang ditimbulkan oleh galian pipa. "Jadi saya minta maaf lebih dulu karena akan sangat hectic sekali. Ada galian-galian yang mengganggu perjalanan," pungkas Arief.