Ditjen Bimas Buddha Toreh Rekor MURI Pembacaan Kitab Suci Dhammapada Serentak

Fuad Rizky Syahputra | Selasa, 15 Juli 2025 - 14:13 WIB
Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha meraih piagam penghargaan dari Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) atas capaian luar biasa umat Buddha Indonesia dalam Pembacaan Kitab Suci Dhammapada Serentak 2569 BE/2025, yang melibatkan 2.569 peserta dari 34 provinsi di seluruh Indonesia.

Ditjen Bimas Buddha Toreh Rekor MURI Pembacaan Kitab Suci Dhammapada Serentak
Penyerahan penghargaan dilakukan secara langsung oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar (tiga dari kanan) kepada, Dirjen Bimas Buddha, Supriyadi (dua dari kiri). Dok: Bimas Buddha.
-

Jakarta - Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha meraih piagam penghargaan dari Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) atas capaian luar biasa umat Buddha Indonesia dalam Pembacaan Kitab Suci Dhammapada Serentak 2569 BE/2025, yang melibatkan 2.569 peserta dari 34 provinsi di seluruh Indonesia. Jumlah ini tercatat terbanyak dalam sejarah pembacaan Kitab Suci Dhammapada.

Penyerahan penghargaan dilakukan secara langsung oleh Direktur Marketing MURI Awan Rahargo kepada Menteri Agama Nasaruddin Umar saat pelaksanaan Sannipata Nusantara di Gedung Kemenag, Jalan MH Thamrin, Jakarta, Minggu (13/7/2025).

Capaian rekor MURI sebelumnya juga telah diukir oleh beberapa komunitas Buddhis. Di antaranya adalah Praktik Minum Teh Berkesadaran Penuh (Tea Meditation) dengan Peserta Terbanyak oleh Wihara Ekayana Arama, Praktik Hidup Sadar Penuh (Mindfulness) di Area Terbuka dengan Peserta Terbanyak oleh Ekayana Education Group, Penyelenggaraan Kegiatan Olahraga dan Seni Pemuda Buddhis Tingkat Nasional Pertama oleh Pemuda Theravada Indonesia, Replika Mahabodhi Temple dalam Gedung Pertama oleh Pemuda Theravada Indonesia Kalimantan Timur, dan Rupang Buddha Melayang Terbesar oleh Young Buddhist Association of Indonesia.

Menteri Agama Nasaruddin Umar mengapresiasi atas pemberian penghargaan  ini. Dia menilai penghargaan terhadap sebuah prestasi  adalah hal positif. Apalagi  kegiatan pembacaan Dhammapada ini dalam rangka  membangun kemanusiaan dan umat.

"Kalau tidak ada penghargaan terhadap hal-hal yang produktif, positif, nanti tidak ada orang yang mau berbuat baik. Jadi, fungsinya MURI itu adalah untuk memberikan rangsangan orang lain untuk berpartisipasi dan berlomba untuk melakukan kebaikan. Berlomba-lomba untuk mencapai kebaikan itu adalah anjuran semua agama," tandasnya.