Progres Pembangunan Bendungan Budong-Budong Capai 63,11%, Dukung Swasembada Pangan di Sulawesi Barat

Redaksi | Selasa, 09 September 2025 - 17:58 WIB
Bendungan Budong-Budong akan dimanfaatkan untuk mendukung pengembangan Daerah Irigasi (DI) Budong-Budong seluas 3.047 hektar serta memiliki potensi air baku sebesar 410 liter/detik.

Progres Pembangunan Bendungan Budong-Budong Capai 63,11%, Dukung Swasembada Pangan di Sulawesi Barat
Ist.
-

Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) tengah mempercepat pembangunan Bendungan Budong-Budong yang berlokasi di Kecamatan Topoyo, Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar).

Hingga akhir Agustus 2025, progres konstruksi telah mencapai 63,11% dan ditargetkan rampung pada tahun 2027.

Menteri PU Dody Hanggodo menegaskan bahwa pembangunan bendungan ini menjadi bagian dari komitmen jangka panjang pemerintah dalam memperkuat ketahanan air, mendukung ketahanan pangan melalui peningkatan produktivitas pertanian, serta mereduksi banjir. 

“Bendungan Budong-Budong dirancang tidak hanya untuk mengendalikan banjir dan penyediaan air baku, tetapi juga meningkatkan produktivitas pertanian yang tujuannya mendukung program swasembada pangan nasional yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto,” ujar Menteri Dody.

Bendungan pertama di Sulbar ini masuk dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) yang memiliki volume tampung efektif 47,25 juta m3 sehingga dapat dimanfaatkan untuk menyuplai air irigasi, air baku, pengendali banjir, sekaligus mendukung Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH).

Bendungan Budong-Budong akan dimanfaatkan untuk mendukung pengembangan Daerah Irigasi (DI) Budong-Budong seluas 3.047 hektar serta memiliki potensi air baku sebesar 410 liter/detik.

Kabupaten Mamuju Tengah sebagai wilayah berkembang diperkirakan akan banyak kegiatan pembangunan, baik di bidang pertanian lahan basah maupun kegiatan industri yang membutuhkan air baku dari bendungan.  

Selain irigasi dan penyediaan air baku, pembangunan bendungan ini juga sangat diperlukan untuk mereduksi banjir untuk kawasan rawan bencana seperti Kecamatan Budong-Budong, Topoyo, dan Karossa hingga 330,87 m3/detik serta memiliki potensi PLTMH sebesar 0,60 MW.

Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi V Mamuju, Tampang mengatakan, Bendungan Budong-Budong terletak di anak Sungai Salulekbo (anak Sungai Budong-Budong) sepanjang 20,60 km.

"Adapun luas Daerah Tangkapan Air (DTA) sebesar 136,77 km2," kata Tampang.

Konstruksi pembangunan Bendungan Budong-Budong telah dimulai sejak 8 Desember 2020.

Wilayah Kabupaten Mamuju Tengah dilalui tujuh sungai yakni Sungai Budong-Budong, Lumu, Karama, Karossa, Benggaulu, Kamansi, dan Panggajoang yang mengalir dari daerah perbukitan di bagian Timur menuju ke daerah pesisir Barat dan bermuara di perairan laut Selat Makassar. Bendungan Budong-Budong dibangun dengan membendung Sungai Salulebbo yang merupakan anak sungai Budong-Budong.