Jakarta - Presiden Prabowo Subianto melakukan perombakan kabinet sebagai respons atas gelombang protes publik yang terjadi dalam dua pekan terakhir. Salah satu keputusan paling mengejutkan adalah pencopotan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang kemudian digantikan oleh ekonom Purbaya Yudhi Sadewa.
Perombakan ini juga menyasar Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Budi Gunawan, bersama beberapa pos kementerian lainnya. Langkah tersebut dipandang sebagai strategi Presiden Prabowo untuk meredam tekanan masyarakat sekaligus menjaga stabilitas pemerintahan.
Pasar keuangan bereaksi cepat. Nilai tukar rupiah melemah lebih dari 1 persen terhadap dolar Amerika, sementara Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun hampir 1,8 persen. Investor menilai penggantian Sri Mulyani berpotensi mengganggu kepercayaan terhadap kebijakan fiskal yang selama ini dijaga ketat olehnya.
Protes publik yang melatarbelakangi reshuffle ini dipicu isu biaya hidup yang tinggi dan sorotan terhadap fasilitas mewah bagi anggota DPR. Beberapa aksi berakhir ricuh hingga menelan korban jiwa, sehingga pemerintah sepakat membentuk tim investigasi independen untuk menyelidiki dugaan ekses kekerasan aparat.
Presiden Prabowo juga menjanjikan pemangkasan tunjangan bagi anggota legislatif dan moratorium perjalanan luar negeri pejabat dengan biaya negara. Pemerintah berharap langkah ini mampu mengembalikan kepercayaan rakyat dan menenangkan situasi politik yang memanas.