Jakarta - Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri (STABN) Sriwijaya Tangerang, Banten, menyelenggarakan Wisuda Sarjana ke-19 pada Kamis (9/9/2025) dengan meluluskan 106 wisudawan dari berbagai program studi.
Kegiatan ini menjadi momentum penting bagi STABN Sriwijaya dalam mencetak generasi intelektual Buddhis yang unggul, berkarakter, dan berdaya saing global.
Dengan mengusung tema “STABN Sriwijaya Unggul dan Berdampak Menuju Kampus Berdaya Saing Global,” wisuda tahun ini mencerminkan komitmen institusi dalam mendukung visi Indonesia Emas 2045 melalui pendidikan yang berorientasi pada kualitas dan kontribusi nyata bagi masyarakat.
Untuk pertama kalinya, STABN Sriwijaya mewisuda lulusan dari dua jenjang pendidikan, yaitu program Pascasarjana (S2) sebanyak 22 wisudawan dari Program Studi Magister Pendidikan Keagamaan Buddha, serta program Sarjana (S1) sebanyak 85 wisudawan yang berasal dari lima program studi, yakni Pendidikan Keagamaan Buddha, Pendidikan Psikologi Konseling Buddha, Kepenyuluhan Buddha, Ilmu Komunikasi Buddhis, serta Bisnis dan Manajemen Buddha.
Ketua STABN Sriwijaya, Edirama Wijayaputra, dalam sambutannya menegaskan bahwa para lulusan harus memegang tiga tanggung jawab utama, yaitu tanggung jawab terhadap diri sendiri (self responsibility) dengan memperkuat kompetensi dan keterampilan; tanggung jawab sosial (civic responsibility) terhadap masyarakat dan lingkungan sekitar; serta tanggung jawab global (global responsibility) dalam berkontribusi bagi dunia.
“Setelah kembali ke masyarakat, para wisudawan diharapkan dapat berprofesi dengan penuh tanggung jawab, turut menebar kesejahteraan, serta menjaga kelestarian alam sebagai wujud cinta lingkungan,” pesan Edirama.
Turut hadir dalam acara tersebut Dirjen Bimas Buddha, Supriyadi; Kepala Biro Organisasi dan Tata Laksana Sekretariat Jenderal Kementerian Agama, Nur Arifin; Kepala Pusat Kerukunan Umat Beragama (PKUB), Muhammad Adib Abdushomad; perwakilan Bupati Tangerang; Ketua Umum DPP Keluarga Cendekiawan Buddhis Indonesia (KCBI) YM. Bhikkhu Dhammavuddho Thera; serta para tokoh lembaga keagamaan Buddha lainnya.
Sebagai penutup, prosesi wisuda diiringi pemberkahan dan doa lintas tradisi Buddhis yang dipimpin oleh Bhikkhu Sangha. Melalui doa dan paritta suci yang dipanjatkan, para wisudawan diharapkan menjadi insan terdidik yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga berdampak positif bagi masyarakat, bangsa, dan negara.