BNPB Catat Angin Kencang Dominasi Bencana di Sejumlah Wilayah, Dua Warga Balikpapan Meninggal Dunia

Redaksi | Senin, 20 Oktober 2025 - 18:53 WIB
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat angin kencang mendominasi kejadian bencana di Indonesia pada periode 19–20 Oktober 2025. Dari empat laporan yang diterima, peristiwa paling parah terjadi di Balikpapan, Kalimantan Timur, yang menewaskan dua orang dan melukai dua lainnya.

BNPB Catat Angin Kencang Dominasi Bencana di Sejumlah Wilayah, Dua Warga Balikpapan Meninggal Dunia
Dok: Istimewa.
-

Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan fenomena angin kencang mendominasi kejadian bencana di Indonesia dalam periode 19–20 Oktober 2025. Berdasarkan data Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB, terdapat empat laporan peristiwa angin kencang yang tersebar di Kalimantan Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Sulawesi Selatan.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menjelaskan, fenomena angin kencang meningkat seiring dengan masa peralihan musim di sejumlah daerah. “BNPB terus mengingatkan pemerintah daerah untuk memperkuat kesiapsiagaan menghadapi potensi cuaca ekstrem yang masih mungkin terjadi hingga beberapa pekan ke depan,” ujarnya di Jakarta, Senin (20/10).

Dua Korban Jiwa di Balikpapan

Peristiwa paling tragis terjadi di Kelurahan Muara Rapak, Kecamatan Balikpapan Utara, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, Minggu (19/10) dini hari. Hujan deras disertai angin kencang menyebabkan satu rumah roboh dan menewaskan dua penghuni, Nurlela (43) dan Amanda (15). Dua lainnya, Indriani Saila (18) dan Inna Maulina (8), mengalami luka berat dan kini dirawat intensif di RSKD Dr. Kanujoso Djatiwibowo.

BPBD Kota Balikpapan bersama tim SAR gabungan segera melakukan evakuasi korban serta membersihkan puing bangunan yang runtuh. Proses penanganan juga melibatkan aparat kecamatan dan kelurahan setempat.

Kerusakan Rumah di Bogor dan Karanganyar

Sementara itu, di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, angin kencang melanda Desa Cijujung, Kecamatan Cibungbulang, pada Rabu (15/10). BPBD Kabupaten Bogor mencatat sedikitnya 10 kepala keluarga terdampak, dengan sebagian besar rumah mengalami kerusakan ringan pada bagian atap. Warga bergotong royong memperbaiki rumah mereka secara mandiri, tanpa ada laporan korban jiwa.

Fenomena serupa juga dilaporkan di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Sabtu (18/10) malam. Angin kencang menerjang Desa Kragan dan Desa Wonosari, Kecamatan Gondangrejo, mengakibatkan 13 unit rumah rusak ringan, serta menimpa satu fasilitas pendidikan dan satu tempat ibadah. Beberapa pohon tumbang juga dilaporkan menimpa bangunan warga, namun seluruh material telah dievakuasi pada keesokan harinya oleh tim BPBD setempat.

Puluhan Rumah Rusak di Luwu Timur

Dari wilayah timur Indonesia, BPBD Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, melaporkan kejadian angin kencang yang melanda dua desa di Kecamatan Towuti, yakni Desa Kalosi dan Desa Libukang Mandiri, pada Jumat (17/10) sore. Sebanyak 38 rumah warga, satu masjid, dan satu pura mengalami kerusakan di bagian atap dan dinding akibat terjangan angin.

Petugas BPBD bersama aparat desa langsung turun melakukan pendataan serta menyalurkan bantuan logistik dasar bagi warga terdampak.

BNPB Imbau Kesiapsiagaan Hadapi Cuaca Ekstrem

Menanggapi peningkatan kejadian angin kencang di berbagai wilayah, BNPB mengimbau masyarakat dan pemerintah daerah untuk meningkatkan langkah mitigasi. Masyarakat disarankan memangkas pohon yang rapuh, memperkuat atap rumah, serta menyiapkan tas siaga bencana berisi kebutuhan pokok selama tiga hari.

“Ketika angin kencang terjadi, utamakan keselamatan diri dan keluarga. Hindari berteduh di bawah pohon, papan reklame, atau tiang listrik, dan pastikan berlindung di bangunan yang kokoh,” tegas Abdul Muhari.

BNPB juga meminta masyarakat untuk terus memantau informasi cuaca melalui kanal resmi BMKG dan BPBD, serta tidak mudah terpengaruh oleh kabar yang belum terverifikasi.