Hujan Deras dan Angin Kencang Warnai Akhir Oktober, BNPB Catat Sejumlah Bencana di Jawa dan Sumatera

Redaksi | Jumat, 24 Oktober 2025 - 20:11 WIB
Menjelang akhir Oktober, cuaca ekstrem kembali melanda sejumlah wilayah Indonesia. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat berbagai peristiwa banjir dan angin kencang di beberapa provinsi hingga Jumat (24/10) pagi, dengan dampak paling signifikan terjadi di Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Jawa Timur.

Hujan Deras dan Angin Kencang Warnai Akhir Oktober, BNPB Catat Sejumlah Bencana di Jawa dan Sumatera
Dok: Istimewa.
-

Jakarta - Menjelang berakhirnya pekan keempat Oktober, cuaca ekstrem melanda sejumlah wilayah Indonesia. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat serangkaian peristiwa banjir dan angin kencang yang terjadi di berbagai provinsi hingga Jumat (24/10) pagi.

Hujan lebat yang mengguyur sejak pertengahan pekan menjadi pemicu utama terjadinya banjir di Provinsi Jawa Tengah, khususnya di Kabupaten Banjarnegara dan Kota Semarang. Di Banjarnegara, banjir dilaporkan terjadi pada Kamis (23/10) pagi setelah hujan deras melanda tiga kecamatan. Wilayah terdampak mencakup Kelurahan Ampelsari dan Semarang, serta Desa Parakan dan Bawang. BPBD setempat masih melakukan pendataan lapangan, sementara kerugian material sementara mencakup terganggunya satu jalan, satu saluran irigasi, dan sekitar 1.500 hektar lahan pertanian yang terendam.

Kondisi serupa juga terjadi di Kota Semarang. Hingga Kamis sore (23/10), genangan air belum sepenuhnya surut setelah hujan deras mengguyur dua kecamatan sejak Rabu (22/10). Kelurahan Muktiharjo (Kecamatan Genuk) dan Kelurahan Tlogosari (Kecamatan Pedurungan) menjadi titik terdampak utama dengan total 12.957 KK atau 38.180 jiwa. BPBD terus mengoperasikan pompa air di beberapa titik genangan dan menyalurkan 1.000 paket makanan siap saji bagi warga yang terdampak paling parah.

Sementara itu, di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, hujan lebat disertai angin kencang menyebabkan kerusakan di sembilan desa di sembilan kecamatan pada Rabu (22/10). Hingga Kamis (23/10), BPBD masih melakukan asesmen dan menyalurkan bantuan darurat berupa makanan, terpal, dan tikar. Sebanyak 169 KK atau 304 jiwa terdampak akibat cuaca ekstrem ini, meski tidak ada laporan korban jiwa.

Untuk mengantisipasi potensi hujan lebat lanjutan, BNPB melaksanakan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) di wilayah Jawa Barat. Operasi yang dilakukan pada Rabu (23/10) itu mencakup dua sorti penerbangan dengan total 1.600 kilogram bahan semai. Langkah ini dilakukan guna mengendalikan curah hujan agar tidak melampaui ambang batas normal dan mencegah potensi banjir lebih luas.

Cuaca ekstrem juga dilaporkan terjadi di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, pada Rabu (22/10). Hujan deras disertai angin kencang melanda lima desa di dua kecamatan, yakni Binakal dan Curahdami. Peristiwa ini menyebabkan 83 KK terdampak dan sejumlah rumah mengalami kerusakan, terdiri dari 3 unit rusak berat, 13 unit rusak sedang, dan 67 unit rusak ringan. BPBD setempat telah melakukan pembersihan pohon tumbang serta membantu warga memperbaiki rumah yang rusak.

Menanggapi situasi ini, BNPB mengimbau masyarakat dan pemerintah daerah untuk meningkatkan kewaspadaan menghadapi potensi bencana hidrometeorologi di musim hujan. Berdasarkan peringatan dini cuaca BMKG pada Jumat (24/10) pukul 08.30–12.30 WIB, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat berpotensi terjadi di sejumlah wilayah, antara lain Aceh, Sumatera Utara, Padang, Kepulauan Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, dan Maluku.

“Cuaca ekstrem bisa terjadi sewaktu-waktu di masa pancaroba ini. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada, membersihkan saluran air, dan menghindari aktivitas di luar ruangan saat hujan deras disertai petir,” ujar BNPB dalam keterangan resminya.