BPJPH Ajak UMKM Jogja Kejar Sertifikasi Halal, Jadi Kunci Bersaing di Pasar Global
Jakarta - Kesadaran akan pentingnya produk halal terus digelorakan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Republik Indonesia. Melalui kegiatan Jogja Halal Market 2025, BPJPH kembali mengajak pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Daerah Istimewa Yogyakarta untuk segera mengurus sertifikat halal sebagai langkah memperkuat posisi mereka di pasar global.
Sekretaris Utama BPJPH Muhammad Aqil Irham menegaskan, produk halal kini bukan sekadar kebutuhan umat Muslim, tetapi telah menjadi gaya hidup dan standar kualitas dunia.
“Halal sudah menjadi simbol kepercayaan dan jaminan mutu. Kalau UMKM kita tidak segera bersertifikat halal, mereka akan kehilangan peluang besar,” ungkap Aqil.
Menurut Aqil, pemerintah telah menyiapkan program Sertifikasi Halal Gratis (SEHATI) bagi satu juta pelaku usaha. Langkah ini juga untuk menyambut pemberlakuan kewajiban sertifikasi halal pada Oktober 2026, sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2024 tentang Penyelenggaraan Bidang Jaminan Produk Halal.
Asisten Setda DIY Bidang Perekonomian dan Pembangunan Trisaktiyana menyambut baik langkah BPJPH tersebut.
“Banyak negara non-Muslim justru menjadi pemain besar di industri halal. Karena itu, kami mendukung penuh upaya BPJPH mengedukasi dan mendampingi UMKM di Yogyakarta,” ujarnya.
Deputi Bidang Kemitraan dan Standardisasi Halal Abd Syakur menambahkan, kegiatan Jogja Halal Market 2025 merupakan bagian dari roadshow Halal 20, yang bertujuan memperkuat kerja sama lintas lembaga dalam mempercepat realisasi produk halal di seluruh Indonesia.
Melalui kolaborasi ini, BPJPH berharap Yogyakarta bisa menjadi daerah percontohan dalam implementasi sertifikasi halal UMKM tidak hanya untuk memperkuat kepercayaan konsumen, tetapi juga membuka akses lebih luas ke pasar internasional.
