Cuaca Ekstrem Warnai Akhir Oktober, BNPB Ingatkan Warga Tingkatkan Kesiapsiagaan

Redaksi | Minggu, 26 Oktober 2025 - 14:18 WIB
Di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, banjir melanda Desa Sidorejo, Kecamatan Rowokangkung, pada Jumat malam (24/10) pukul 20.53 WIB. Hujan lebat yang berlangsung lebih dari lima jam menyebabkan air meluap dan menggenangi pemukiman warga. Sebanyak 395 rumah terdampak dan sejumlah warga sempat mengungsi ke tempat aman.

Cuaca Ekstrem Warnai Akhir Oktober, BNPB Ingatkan Warga Tingkatkan Kesiapsiagaan
-

Jakarta - Menjelang berakhirnya bulan Oktober 2025, cuaca ekstrem kembali melanda sejumlah wilayah di Indonesia. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan berbagai kejadian bencana yang terjadi hingga Minggu (26/10) pukul 07.00 WIB, dengan banjir dan angin kencang menjadi peristiwa paling dominan.

Di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, banjir melanda Desa Sidorejo, Kecamatan Rowokangkung, pada Jumat malam (24/10) pukul 20.53 WIB. Hujan lebat yang berlangsung lebih dari lima jam menyebabkan air meluap dan menggenangi pemukiman warga. Sebanyak 395 rumah terdampak dan sejumlah warga sempat mengungsi ke tempat aman.

Tim Reaksi Cepat BPBD Lumajang langsung turun ke lokasi untuk melakukan monitoring dan penyaluran bantuan. Warga terdampak menerima 1.200 kaleng lauk pauk, 400 kaleng tambahan gizi, serta 5.000 liter air bersih. Menurut laporan terakhir pada Sabtu sore (25/10), banjir sudah surut dan aktivitas warga mulai pulih.

Bencana serupa juga terjadi di Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah, tepatnya di Kecamatan Baolan. Curah hujan tinggi pada Jumat (24/10) pukul 17.00 WITA membuat Sungai Lembe meluap, sementara sistem drainase di kawasan tersebut tidak mampu menampung volume air. Akibatnya, 171 rumah warga terendam, disusul kerusakan pada tiga fasilitas pendidikan, dua tempat ibadah, satu fasilitas kesehatan, serta satu akses jalan utama.

Petugas BPBD bersama aparat setempat melakukan pendataan dan membersihkan material lumpur di area terdampak. Hingga Sabtu pagi, sebagian besar wilayah telah dapat dilalui kendaraan.

Selain banjir, angin kencang disertai hujan deras juga melanda Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, pada Jumat pagi (24/10). Cuaca ekstrem itu menyebabkan 10 rumah rusak ringan dan tujuh titik jalan tertutup pohon tumbang. Pemerintah nagari bersama BPBD bergerak cepat mengevakuasi warga serta membersihkan material pohon dari badan jalan agar akses transportasi kembali lancar.

Melihat tren peningkatan kejadian hidrometeorologi, BNPB kembali mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana selama musim hujan. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB mengimbau masyarakat untuk memastikan lingkungan sekitar tetap aman dari risiko longsor dan banjir.

“Langkah sederhana seperti membersihkan saluran air, memangkas pohon yang terlalu rimbun, serta menyiapkan tas siaga berisi kebutuhan dasar dapat menyelamatkan nyawa saat bencana datang,” ujarnya dalam keterangan resmi.

BNPB juga meminta pemerintah daerah untuk memperkuat sistem peringatan dini dan meningkatkan koordinasi lintas sektor. Dengan kesiapsiagaan yang baik, diharapkan dampak bencana hidrometeorologi dapat diminimalkan dan masyarakat dapat beraktivitas dengan aman di tengah perubahan cuaca ekstrem.