Jakarta - Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) menyelenggarakan Rapat Koordinasi Lintas Sektor pada Rabu (12/11/2025) untuk menyelaraskan penyusunan rencana tata ruang di lima daerah. Kegiatan ini bertujuan memastikan penataan ruang yang aman, nyaman, produktif, berkelanjutan, dan berdaya saing.
Rakor membahas RDTR Kawasan Semarapura-Tegal Besar-Goa Lawah (Klungkung), RDTR PACIRA Bandung, RDTR Sekitar Zona Otorita Kawasan Pariwisata Borobudur, RDTR Kulon Progo Tengah, dan RTRW Purwakarta. Para kepala daerah memaparkan potensi dan strategi pengembangan wilayah masing-masing.
Bupati Klungkung, I Made Satria, menegaskan pentingnya menjadikan kawasan Semarapura-Tegal Besar-Goa Lawah sebagai pusat kebudayaan Bali dan pengembangan UMKM serta pariwisata. Di Bandung, Bupati Dadang Supriatna menyebut PACIRA sebagai kawasan strategis untuk pariwisata berkelanjutan dan pertanian produktif.
Bupati Kulon Progo, Agung Setyawan, menekankan kawasan Borobudur sebagai penyangga KSPN Borobudur dan Kulon Progo Tengah sebagai bagian Aerotropolis Yogyakarta International Airport (YIA). Wakil Bupati Purwakarta, Abang Ijo Hapidin, menyebut industri pengolahan menjadi tulang punggung ekonomi daerah.
Direktur Jenderal Tata Ruang, Suyus Windayana, menekankan bahwa RDTR harus memberi manfaat nyata bagi masyarakat dan pelaku usaha, termasuk percepatan penerbitan KKPR melalui sistem OSS. Ia menekankan sinkronisasi kebijakan nasional dan daerah, peninjauan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan, serta optimalisasi konektivitas kawasan pariwisata.
Target jangka panjangnya, hingga 2028 akan terwujud 2.000 RDTR di seluruh Indonesia, yang diharapkan mempercepat pembangunan berkelanjutan dan investasi daerah.
Kegiatan ini diikuti pejabat Direktorat Jenderal Tata Ruang, perwakilan BPN, pemerintah daerah, serta kementerian/lembaga terkait, menegaskan pentingnya koordinasi lintas sektor dalam penataan ruang yang berorientasi pada kesejahteraan masyarakat.