DYAN Gelar RUPS dan RUPSLB

Darussalam | Rabu, 02 Juni 2021 - 13:30 WIB
PT Dyandra Media International, yang membawahi 29 perusahaan dan bergerak di industri Meeting, Incentive, Convention dan Exhibition (MICE), pada Senin (31/5) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB)

DYAN Gelar RUPS dan RUPSLB
Jajaran Dewan Komisaris dan Direksi
-

Jakarta - PT Dyandra Media International, Tbk (Dyandra) perusahaan induk (holding) dengan kode saham DYAN yang membawahi 29 perusahaan dan bergerak di industri Meeting, Incentive, Convention dan Exhibition (MICE) kemarin (31/5) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dipimpin oleh Komisaris Dyandra – Lo Stefanus dan dilaksanakan di Hotel Santika Premiere Slipi, Jakarta. 

Dalam rapat tersebut, Direksi memaparkan kinerja laporan Dyandra sepanjang 2020 yang mencatat total pendapatan sebesar Rp. 284,2 miliar. Apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, pendapatan Dyandra mengalami penurunan disebabkan karena pandemi Covid-19 yang menghantam seluruh sektor industri, terutama industri MICE.

Laporan Tahunan Perseroan tahun buku 2020 mengangkat tema “MICE Innovation in a Challenging Years”, dimana semua bisnis unit di Dyandra menghadapi tantangan pada era pandemi Covid-19 ini, sehingga perseroan dituntut untuk mencari peluang bisnis baru sebagai salah satu bentuk tanggung jawab terhadap para stakeholder dan semua pemangku kepentingan. Perseroan berkomitmen untuk dapat terus memperbaiki kinerja, menciptakan inovasi, meningkatkan efisiensi, dan mengoptimalkan pendapatan di tahun yang akan datang.
 
Susunan Direksi Baru Dyandra
     RUPS Tahunan menetapkan susunan anggota Dewan Komisaris untuk periode sejak ditutupnya Rapat ini sampai dengan ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tahun buku 2020 (sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan) adalah sebagai berikut:
 
Komisaris Dyandra
Komisaris Utama           :    Lilik Oetomo
Komisaris                     :    Lo Stefanus
Komisaris Independen   :    Widi Krastawan
 
Direksi Dyandra
 Direktur Utama             :    Daswar Marpaung
(rangkap jabatan sebagai Direktur PT. Nusa Dua Indonesia)

Direktur                       :    Ery Erlangga
(rangkap jabatan sebagai Direktur PT. Dyandra Global Edutainment dan Direktur PT. Dyandra Mavic Internasional)

Direktur                       :    Hendra Noor Saleh
(rangkap jabatan sebagai Corporate Secretary Perseroan & Direktur Utama PT. Dyandra Promosindo)

Direktur                       :    Riyanthi Handayani
(rangkap jabatan sebagai Direktur Utama PT. Nusa Dua   Indonesia)   

Direktur Utama Dyandra kini dijabat oleh Daswar Marpaung, menggantikan posisi G. Maryamto Sunu. Selain itu Direktur lainnya yang juga menjabat sebagai Direktur Bisnis Unit dipertahankan selama 3 periode agar sinergi lintas perseroan dapat terus terjalin dan rencana perseroan jangka panjang dapat direalisasikan di tahun mendatang.

Beberapa inisiasi strategis jangka pendek Dyandra di tahun 2020 - 2021 adalah:

Pertama, Perseroan melakukan ekpansi bisnis ke sektor kesehatan, melalui unit binis Dyandra, yaitu PT Graha Multi Utama melakukan investasi di PT Stellar Medika Indonesia, yang bergerak dibidang impor, distribusi perlengkapan medis serta penyedia layanan perawatan rumah untuk uji diagnostik, termasuk pengadaan peralatan untuk Rapid Antigen Test dan PCR (Polymerase Chain Reaction) Test. Stellar Medika juga menyediakan pengambilan sampel test Covid-19 dengan metode layanan Home Care dan juga menyediakan layanan PCR ­drive-thru.
 
Kedua, Perseroan melalui anak usahanya yaitu PT Dyandra Promosindo (DP) yang bergerak di bidang jasa pameran dan promosi, pada 15 Februari 2021 lalu juga telah menandatangani perjanjian kerjasama dengan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IX untuk pengelolaan dan pengembangan kawasan Kampoeng Kopi Banaran di Bawen, Semarang.

Melalui Perseroan baru dengan nama PT Dyandra Banaran Nusantara (DBN), Dyandra akan mengelola 40 hektar taman agrowisata yang meliputi resort hotel, restaurant (Banaran Sky View, Resto Banaran 9 & Barbeque Camp), ballroom, outdoor area meliputi camping area, outbond area serta jogging track, banaran mart dan pelayanan spa.

Hal ini sejalan dengan pengembangan bisnis Dyandra ke industri tourism leisure, yaitu sebagai pengelola kebun binatang Faunaland di Ancol dan juga mengelola 4 Kebun Raya yaitu Kebun Raya Bogor, Kebun Raya Cibodas, Kebun Raya Purwodadi dan Kebun Raya Eka Karya Bali.
 
Ketiga, event unggulan Dyandra, IIMS Hybrid 2021 berhasil diselenggarakan pada 15 – 25 April 2021 di JIExpo yang menjadi penyelenggaraan Event & MICE pertama berjalan dimasa pandemik Covid-19. Pameran yang merupakan kombinasi antara event offline dan online ini diresmikan oleh Presiden Joko Widodo di Istana negara. Hal ini merupakan peluang untuk Dyandra dalam mengaplikasikan transformasi bisnis melalui digitalisasi dengan menyelenggarakan event hibrida yang merupakan perpaduan antara pertemuan virtual dan fisik.
 
Keempat, Dyandra melalui semua bisnis unit terus menganalisis diversifikasi bisnis yang baru di era new normal ini, dan merubah tantangan menjadi peluang bisnis sebagai salah satu strategi korporasi yang berkelanjutan. PT. Samudra Dyan Praga (supporting event business) juga melakukan diversifikasi bisnis ke bidang CME (Civil Mechanical & Electrical) yaitu melalui pengadaan proyek infrastruktur telekomunikasi baik untuk kabel fiber optik maupun kabel udara.

Selain itu, perseroan tetap memastikan efisiensi di setiap lini bisnis dijalankan dengan memastikan OPEX Perseroan terkendali dengan baik dan juga merestrukturisasi struktur organisasi sebagai upaya penyehatan perseroan.

G Maryamto Sunu selaku Direktur Utama PT. Dyandra Media International Tbk, menjelaskan bahwa seluruh Komisaris, Direksi dan Manajemen perseroan berharap pandemi Covid-19 ini tidak menghalangi seluruh bisnis unit untuk terus berkarya dan berkomitmen untuk tetap memajukan industri MICE di Indonesia.

Dyandra siap untuk melakukan perubahan bisnis model, mengembangkan strategi korporasi melalui diversifikasi bisnis dan juga mengelola perusahaan dengan Good Corporate Governance (GCG) yang baik sehingga dapat meningkatkan nilai investasi pemegang saham jangka panjang.