Sekjen DPR Lepas Delapan Pegawai Masuki Masa Purnabakti
Jakarta - Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPR Indra Iskandar mengapresiasi pengabdian dan loyalitas delapan Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang memasuki masa purnabakti.
Dalam sambutannya saat melepas para pegawai yang memasuki masa pensiun di Gedung Nusantara II, Senayan, ia berharap pegawai yang melalui masa purnabakti ini dapat melalui dengan suka cita.
"Walaupun di tengah pandemi yang mengkhawatirkan ini. Saya mewakili keluarga besar Sekretariat Jenderal (Setjen) DPR RI mengucapkan selamat menempuh masa purna bakti. Berada di masa ini adalah sebuah pencapaian tertinggi. Semoga pengabdian dan loyalitas menjadi amal bakti. Kami berharap masa ini dilalui dengan sukacita," ungkap Indra, Selasa (29/6/2021).
Ia pun meminta agar para pegawai yang akan pensiun nanti tetap aktif dalam kegiatan sosial kemasyarakatan supaya semakin mengeratkan hubungan sosial.
Pada kesempatan yang sama, Nunu Nugraha Khuswara mewakili para pegawai yang memasuki purnabakti pada bulan Juli 2021 mengucapkan rasa syukur diberikan kesempatan atas 33 tahun masa kerja. Baginya, ada banyak pengalaman yang mengesankan dan tak tergantikan selama bekerja di Setjen DPR. Ia berharap ke depannya jalinan silaturahmi dengan keluarga besar Setjen DPR tetap terjaga.
Adapun pegawai di lingkungan Setjen DPR yang memasuki masa purnabakti adalah Plt Deputi Administrasi Nunu Nugraha Khuswara, Kabag Pengadaan Barang dan Jasa Zuredah Amnah, Verifikator Keuangan Muh. Salim, Verifikator Keuangan Saepul Amin, Pengelola Persidangan BAKN Adi Somara, Pengawas Teknis Keamanan PAMDAL Betong, Pengadministrasi Surat Endang Haris Kusuma, dan Teknisi Sarana dan Prasarana Taryo.
Pelepasan delapan pegawai Setjen DPR turut dihadiri Deputi Bidang Persidangan Damayanti, Kepala Badan Keahlian DPR RI Inosentius Samsul, Inspektur Utama Setyanta Nugraha, serta para Pejabat Eselon II, III, dan IV Setjen DPR RI, Ketua KORPRI DPR RI, Ketua P3S, Dharma Wanita, serta Perwakilan PT Taspen.
Acara pelepasan ini dilaksanakan dengan mematuhi protokol kesehatan ketat. Walaupun mengalami keterbatasan, acara diselenggarakan dengan memanfaatkan layanan teknologi informasi sehingga sebagian tamu undangan dapat mengikuti secara virtual.
