Mendag Zulhas Bahas Soal Geopolitik Global Terhadap Perdagangan RI

Ardy | Jumat, 03 November 2023 - 11:25 WIB
Mendag Zulhas berbicara soal pengaruh geopolitik global terhadap perdagangan Indonesia.

Mendag Zulhas Bahas Soal Geopolitik Global Terhadap Perdagangan RI
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menjadi pembicara dalam simposium yang diadakan oleh Kementerian Pertahanan (Kemenhan). Dok: Kemendag
-

Jakarta - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menjadi pembicara dalam simposium yang diadakan oleh Kementerian Pertahanan (Kemenhan) pada hari ini. Di hadapan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto dan jajaran TNI, mendag berbicara soal pengaruh geopolitik global terhadap perdagangan Indonesia.

"Baru saja menyampaikan kepada simposium yang dilaksanakan oleh Kemenhan mengenai perkembangan pengaruh geopolitik, ekonomi, dan politik terhadap perdagangan dan masa depan kita," ungkap Zulkifli Hasan kepada wartawan di Kantor Kemenhan, pada Kamis (2/11/2023).

Dalam simposium yang mengambil tema 'Geopolitik dan Geostrategis Global serta Pengaruhnya terhadap Indonesia Tahun 2023' ini, Zulkifli Hasan mengatakan gejolak geopolitik seperti konflik antara Rusia dan Ukraina sangat berdampak pada terganggunya rantai pasokan.

Namun meskipun begitu, Indonesia sebagai negara nonblok tetap mencoba mengambil kesempatan yang ada. bagi Indonesia semua negara adalah teman dan terbuka untuk saling kerja sama untuk saling memberi keuntungan, kemajuan dan kebaikan.

"Buat Indonesia, semua adalah teman. Jadi mana yang win-win dan yang memberikan kerja sama saling menguntungkan untuk kemajuan kebaikan negara, ya tentu harus kita sambut dengan gembira," jelasnya.

Saat ini mitra dagang utama Indonesia terjadi pergeseran, yang awal mulanya didominasi oleh kawasan Barat kini beralih ke negara-negara Timur. Contohnya yakni, kawasan Asia Selatan, seperti India, Pakistan, dan Bangladesh yang menyumbang sebagian besar surplus perdagangan Indonesia.

"Nah, inilah yang saya gambarkan tadi di simposium ini sehingga kita bisa mengambil suatu kebijakan yang tepat," pungkasnya.