RI dan Turki Berbagi Prinsp Soal Isu Palestina

Agung Nugroho | Jumat, 03 Mei 2024 - 04:08 WIB
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyatakan Indonesia dan Turki mempunyai prinsip yang sama dalam menyikapi isu Palestina.

RI dan Turki Berbagi Prinsp Soal Isu Palestina
Palestina menjadi isu utama dalam pertemuan bilateral Menlu Retno dengan Menlu Turki Hakan Fidan di Ankara, Rabu, (1/5/2024). Dok: Kemlu RI
-

Ankara - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyatakan Indonesia dan Turki mempunyai prinsip yang sama dalam menyikapi isu Palestina.

Palestina menjadi isu utama dalam pertemuan bilateral Menlu Retno dengan Menlu Turki Hakan Fidan di Ankara, Rabu, (1/5/2024). 

“Posisi Indonesia sangat jelas. Kami ingin selalu membela kemanusiaan dan keadilan bagi Palestina, bagi rakyat Palestina,” kata Retno dalam keterangan persnya yang disampaikan Kemlu RI.

Menlu Retno menegaskan bahwa Indonesia saat ini mendorong gencatan senjata segera dilakukan, adanya bantuan kemanusiaan tanpa hambatan dan berkelanjutan, proses perdamaian menuju solusi dua negara dan keanggotaan penuh Palestina di PBB.

Dalam merespons perang Israel yang terus berlangsung di Jalur Gaza, Retno mengatakan, Indonesia menginginkan gencatan senjata yang segera dan langgeng serta akses pengiriman bantuan kemanusiaan yang berkelanjutan dan tanpa hambatan. 

"Pada Februari 2024, saya menyampaikan pernyataan lisan saya di hadapan Mahkamah Internasional sebagai salah satu upaya lain untuk mendukung Palestina. Indonesia akan menggunakan segala cara untuk mendukung Palestina,” tutur Retno.

Diskusi Retno dan Fidan juga menyoroti peran penting negara-negara Selatan sebagai pembangun jembatan dan penentu agenda dalam berbagai forum multilateral, serta sebagai pendukung tata kelola global yang adil. 

Selain itu, diskusi antara Menlu Retno dan Menlu Hakan juga menyoroti peran penting negara-negara Selatan sebagai pembangun jembatan dan penentu agenda dalam berbagai forum multilateral dan sebagai pendukung tata kelola global yang adil.

"Indonesia berharap dapat memanfaatkan pengaruh strategisnya untuk berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat, kesejahteraan dunia, dan umat manusia secara lebih luas," tambah Menlu Retno. 

Indonesia dan Turki adalah dua negara berkembang terkemuka dengan populasi Muslim yang besar dan pengaruh strategis di wilayah masing-masing. Kedua negara itu juga merupakan anggota G20, Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), serta forum konsultatif MIKTA, bersama dengan Meksiko, Korea Selatan, dan Australia.