RI Khawatir Potensi Perang Skala Besar di Timur Tengah

Agung Nugroho | Rabu, 02 Oktober 2024 - 13:22 WIB
Rolliansyah mengatakan bahwa keselamatan warga negara Indonesia terus menjadi perhatian utama dari pemerintah, terkait dalam hal ini proses evakuasi WNI yang berada di Lebanon

RI Khawatir Potensi Perang Skala Besar di Timur Tengah
Serangan darat Israel ke Lebanon pada Selasa (1/10) dan Iran meluncurkan ratusan rudal ke Israel pada hari yang sama. Dok: Reuters.
-

Jakarta - Kementerian Luar Negeri mendesak semua pihak untuk dapat menahan diri terkait situasi terbaru sangat mengkhawatirkan yang sedang terjadi di Timur Tengah.

Hal itu dikatakan Juru Bicara II Kemlu RI Rolliansyah Soemirat usai merespon serangan darat Israel ke Lebanon pada Selasa (1/10) dan Iran meluncurkan ratusan rudal ke Israel pada hari yang sama.

"Indonesia sangat khawatir dengan potensi perang yang skala besar dapat terjadi sebagaimana pula yang disampaikan Sekjen PBB kemarin. Indonesia kembali menekankan pentingnya Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk segera melakukan pertemuan khusus. Guna dapat membahas perkembangan terkini di Timur Tengah, dan mengambil segera keputusan untuk menurunkan ketegangan di kawasan tersebut," ujar dia dalam keterangan melalui video yang dikutip Majalah FIVE di Jakarta. 

Rolliansyah mengatakan bahwa keselamatan warga negara Indonesia terus menjadi perhatian utama dari pemerintah, terkait dalam hal ini proses evakuasi WNI yang berada di Lebanon juga sedang berlangsung. 

"Seluruh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) yang berada di kawasan Timur Tengah terus saling melakukan koordinasi dan komunikasi dengan seluruh WNI yang berada di wilayah masing-masing," pungkas dia. 

Sebelumnya Israel melaksanakan serangan darat ke Lebanon setelah melakukan serangan udara secara besar-besaran sejak 23 September yang menewaskan sekitar seribu orang dan melukai lebih dari 2.700 orang lainnya.

Pada hari yang sama, Iran juga meluncurkan ratusan rudal balistik ke Israel sebagai balasan atas kematian pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, pemimpin politik kelompok perjuangan Palestina Hamas, Ismail Haniyeh, serta komandan senior Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Abbas Nilforoushan.