Tinjau Gudang Bulog NTB, NFA Apresiasi Penyerapan Gabah dan Jagung Petani

Redaksi | Senin, 04 Agustus 2025 - 15:45 WIB
Gudang Bulog di sini tadi saya lihat pengadaan dalam negerinya sudah sangat baik. Jadi terima kasih sama Bapak/Ibu Pimwil, Pimca, Kepala Gudang. Karena apa yang dilakukan Bulog hari ini, dengan membeli gabah petani kemudian digiling masuk dengan harga Rp 6.500. Kemudian jagung juga harga minimal Rp 5.500.

Tinjau Gudang Bulog NTB, NFA Apresiasi Penyerapan Gabah dan Jagung Petani
Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi. Dok: Istimewa.
-

Jakarta - Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) , Arief Prasetyo Adi, meninjau langsung aktivitas pengadaan produksi petani lokal di Gudang Bulog Dasan Cermen, Divre Nusa Tenggara Barat (NTB), Sabtu (2/8/2025). Dalam kunjungan tersebut, Arief mengapresiasi kinerja Bulog NTB dalam menyerap hasil panen petani lokal, khususnya gabah dan jagung.

“Gudang Bulog di sini tadi saya lihat pengadaan dalam negerinya sudah sangat baik. Jadi terima kasih sama Bapak/Ibu Pimwil, Pimca, Kepala Gudang. Karena apa yang dilakukan Bulog hari ini, dengan membeli gabah petani kemudian digiling masuk dengan harga Rp 6.500. Kemudian jagung juga harga minimal Rp 5.500,” kata Arief.

Ia juga menambahkan bahwa tingkat kadar air jagung di ladang yang mencapai 18 sampai 20 persen tetap dihargai secara layak, yaitu ditambah Rp 900. Dengan begitu harga jagung di tingkat petani menjadi Rp 6.400 per kilogram (kg).

“Ini sangat membantu para petani yang ada di Lombok Utara, Lombok Tengah, Lombok Barat. Saya rasa Lombok Timur juga ada, hingga di Sumbawa, Bima, Dompu,” ungkapnya.

Tak hanya untuk kebutuhan lokal di NTB, Arief menyebut jagung dari NTB juga berperan penting dalam mendukung peternakan unggas di Jawa. Distribusi jagung NTB diperlukan bagi daerah lain yang belum mengalami panen.

“Yang lebih hebat lagi apa? Saya juga mau terima kasih sama teman-teman petani NTB, termasuk Sumbawa, karena peternak-peternak di Jawa Timur, di Jawa Tengah, itu terbantukan juga oleh jagung-jagung yang kita bawa ke sana, saat di sana tidak panen. Jadi sekali lagi, sinergi seperti ini yang harusnya bisa dikerjakan nanti ke depan,” jelasnya.

Per 2 Agustus 2025, stok beras di Gudang Bulog Dasan Cermen tercatat sebanyak 13.315,29 ton, yang terdiri atas 13.299 ton Cadangan Beras Pemerintah (CBP) dan 16,29 ton beras komersial. Adapun target penyerapan dalam negeri setara beras mencapai 174,30 ribu ton, dengan realisasi hingga awal Agustus sebesar 169,67 ribu ton. 

Untuk penyaluran Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) beras periode Juli–Desember 2025 ditargetkan sebesar 23,61 ribu ton, dengan realisasi sementara 480 ton. Sementara untuk target penyaluran bantuan pangan sebanyak 10,23 ribu ton dan telah terealisasi sebesar 10,06 ribu ton. 

Untuk komoditas jagung, dari target penyerapan sebesar 78 ribu ton, realisasi saat ini mencapai 25 ribu ton. Stok ini tersebar di 16 kompleks gudang yang ada di seluruh NTB. 

Lebih lanjut, Arief menyinggung potensi pemanfaatan Koperasi Desa/kelurahan Merah Putih sebagai penghubung langsung dengan petani dalam penyerapan hasil pertanian. Kanal Koperasi Merah Putih dapat berperan pula sebagai standby buyer.

“Tentunya Kopdes Merah Putih yang ada di daerah-daerah itu bisa mencari sumber atau source dari para petani ini. Kemudian sepanjang itu produk spesifikasinya baik, bisa masuk ke Bulog juga Kopdes siap menjadi stand by buyer,” tegasnya.

Sementara itu, Pimpinan Wilayah Bulog NTB, Sri Muniati, menyampaikan terima kasih atas kepercayaan pemerintah dalam penugasan pengadaan pangan di wilayah NTB.

“Kami dari Perum Bulog, khususnya Bulog Kanwil NTB, mengucapkan terima kasih kepada pemerintah atas kepercayaan yang diberikan kepada Bulog, juga dukungan dari pemerintah Provinsi NTB, kabupaten/kota se-NTB, TNI dan Polri, sehingga kami bisa melaksanakan tugas serapan untuk gabah, beras, dan jagung di NTB,” ucap Sri Muniati.

Ia juga menjelaskan bahwa pihaknya hampir menyelesaikan target penyerapan gabah dan beras di NTB. Sri mengaku optimis untuk realisasi pencapaian target jagung menghadapi panen pada Agustus dan September mendatang.

“Insya Allah untuk gabah dan beras kurang 3 persen lagi harus kami serap dari target. Dan untuk jagung, menghadapi panen periode Agustus, September, dan seterusnya, ini kita juga optimis, mudah-mudahan bisa menyelesaikan seluruh target,” ujarnya.

Dalam hal penyaluran bantuan pangan, Bulog NTB disebut telah hampir menuntaskan distribusinya, khususnya di Lombok Tengah. Bulog NTB juga akan merambah ke kanal distribusi beras SPHP seperti yang telah ditetapkan NFA.

“Dukungan pemerintah dalam hal penyaluran bantuan pangan sudah hampir kita selesaikan, khususnya di wilayah Lombok Tengah. Dan untuk SPHP, Bulog juga sudah mulai melakukan penyaluran secara masif, khususnya di pengecer-pengecer pasar tradisional,” tambahnya.

“Tetap juga bekerja sama dengan koperasi, TNI, dan Polri. Insya Allah sebentar lagi juga sudah akan masuk ke ritel modern dan RPK. Hari ini sudah mulai kita masuki sesuai dengan saluran-saluran yang sudah ditetapkan oleh Badan Pangan Nasional. Termasuk dengan Kopdes Merah Putih, kita siap bekerjasama,” tuturnya.