BNPB Catat Karhutla dan Kekeringan Dominasi Awal September

Redaksi | Selasa, 02 September 2025 - 19:55 WIB
BNPB mengingatkan pemerintah daerah agar tetap meningkatkan kewaspadaan menghadapi potensi karhutla dan kekeringan. BNPB juga mengingatkan masyarakat agar siaga terhadap ancaman bencana lain seperti banjir maupun angin puting beliung yang dapat muncul di tengah musim kemarau.

BNPB Catat Karhutla dan Kekeringan Dominasi Awal September
BPBD Kabupaten Agam melakukan pendistribusian air bersih ke rumah warga terdampak kekeringan di Kecamatan Ampek Angkek, Sumatera Barat. Dok BNPB.
-

Jakarta - Bencana hidrometeorologi kering masih menjadi ancaman utama di berbagai daerah memasuki pekan pertama September 2025. Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menunjukkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) serta kekeringan mendominasi laporan bencana dalam beberapa hari terakhir.

Di Sumatera Utara, karhutla melanda dua titik di Kabupaten Simalungun pada Sabtu (30/8). Sebanyak 10 hektare lahan terbakar di Kecamatan Pamatang Silimahuta dan Pematang Sidamanik.

Api berhasil dipadamkan tim gabungan di hari yang sama. Karhutla juga terpantau di Kabupaten Padang Lawas Utara dengan luas terdampak 2 hektare. Hingga Senin (1/9), api di wilayah ini masih belum sepenuhnya padam.

Kebakaran serupa terjadi di Aceh Besar. Dua hektare lahan di Gampong Peukan Tuha Pasar Lampakuk, Kecamatan Kuta Cot Gile, terbakar pada Senin (1/9) dini hari. Beruntung api bisa dikendalikan hanya dalam satu jam.

Sementara di Sumatera Barat, panas ekstrem memicu kebakaran hutan pinus di Bukik Gunung Ameh, Kabupaten Agam. Seluas 7 hektare lahan terbakar sejak Minggu (31/8). Pemadaman terkendala jarak sumber air, sehingga upaya pengendalian api masih berlangsung hingga Senin (1/9).

Selain karhutla, kekeringan juga mulai dirasakan warga. Di Kabupaten Agam, 200 kepala keluarga di Nagari Biaro Gadang kekurangan pasokan air bersih. BPBD setempat turun tangan menyalurkan bantuan air.

Kondisi serupa dialami warga Kabupaten Demak, Jawa Tengah, di mana sumur-sumur mengering akibat kemarau. BPBD Demak mengirimkan 15.000 liter air bersih untuk 95 kepala keluarga.

BNPB mengingatkan pemerintah daerah agar tetap meningkatkan kewaspadaan menghadapi potensi karhutla dan kekeringan. BNPB juga mengingatkan masyarakat agar siaga terhadap ancaman bencana lain seperti banjir maupun angin puting beliung yang dapat muncul di tengah musim kemarau.