Jakarta - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Dr. Suharyanto, S.Sos., M.M., menjadi narasumber utama dalam kegiatan Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) XXVI Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI yang berlangsung di Auditorium Gadjah Mada, Jakarta Pusat, Jumat (31/10/2025).
Dalam ceramah bertema “Konsep Penanggulangan Bencana Alam dalam Mendukung Keamanan Nasional yang Kokoh”, Kepala BNPB memaparkan berbagai langkah strategis dalam memperkuat resiliensi nasional menghadapi ancaman bencana.
Ia menyebutkan bahwa Indonesia berada pada posisi rawan bencana karena faktor geografis dan geologis. Namun, berbagai kebijakan mitigasi telah menunjukkan hasil menggembirakan, dengan penurunan signifikan jumlah korban dan kerugian ekonomi akibat bencana selama lima tahun terakhir.
“Efektivitas strategi penanggulangan bencana ini tidak lepas dari peningkatan koordinasi antarlembaga dan peran aktif masyarakat,” ujar Suharyanto.
BNPB terus berinovasi melalui program unggulan seperti Desa Tangguh Bencana, Multi-Hazard Early Warning System, dan Operasi Modifikasi Cuaca untuk mengantisipasi dampak bencana hidrometeorologi. Selain itu, pengalaman dari berbagai bencana besar seperti Tsunami Aceh 2004, erupsi Gunung Semeru 2021, hingga Gunung Lewotobi 2025 dijadikan bahan evaluasi dan pembelajaran nasional.
“Mitigasi struktural, nonstruktural, serta penataan ruang berbasis risiko harus menjadi prioritas agar setiap kejadian bencana tidak menimbulkan korban besar,” tambahnya.
Acara yang juga dihadiri oleh Sekretaris Utama BNPB Prof. Dr. Ivan Elisabeth Purba, Kapusdatinkom, serta pejabat tinggi BNPB tersebut menjadi wadah penting bagi peserta Lemhannas dalam memahami keterkaitan antara penanggulangan bencana dan ketahanan nasional.