Bertemu Menlu Filipina, Retno Bahas Kerjasama Ekonomi

Agung Nugroho | Kamis, 11 Januari 2024 - 06:45 WIB
Bertemu Menlu Filipina, Retno Bahas Kerjasama Ekonomi
Menteri Luar Negeri Republik Indonesia (Menlu RI) Retno Marsudi bertemu Menlu Filipina Enrique A Manalo di Manila pada Selasa (9/1/2024). Dok: Humas Kemlu RI
-

Jakarta - Menteri Luar Negeri Republik Indonesia (Menlu RI) Retno Marsudi bertemu Menlu Filipina Enrique A Manalo di Manila pada Selasa (9/1/2024) untuk membahas penguatan hubungan bilateral, terutama kerja sama ekonomi.

Guna memperkuat perdagangan bilateral, kedua menlu berkomitmen untuk menjajaki peluang perdagangan baru.

“Di bidang bilateral, saya memfokuskan diskusi lebih banyak pada kerja sama ekonomi. Kami menyambut baik pertumbuhan perdagangan bilateral kedua negara selama lima tahun terakhir, meskipun di tengah krisis global yang terjadi,” kata Retno dalam transkrip pernyataan persnya usai pertemuan dengan Manalo di Filipina, Rabu (10/1/2024).

Retno Marsudi menyatakan harapannya agar kerja sama multi sektor antara Indonesia dan Filipina semakin meningkat, bertepatan dengan peringatan 75 tahun hubungan bilateral kedua negara. 

Retno juga berharap agar Indonesia dan Filipina dapat mempererat kerja sama di bidang ekonomi dan investasi.

"Kami menyambut baik pertumbuhan perdagangan bilateral kami selama lima tahun terakhir meskipun terjadi krisis global," sambungnya.

Sementara di bidang investasi, Menlu Retno juga menyebut bahwa Indonesia menyambut baik antusiasme investor kedua negara dalam memperkuat kerja sama investasi.

"Delegasi Kamar Dagang dan Industri Indonesia juga kini mengunjungi Manila," kata dia.

"Indonesia juga mengapresiasi kepercayaan yang diberikan kepada BUMN di Indonesia untuk berpartisipasi dalam sejumlah proyek berbeda di Filipina."

Lebih lanjut, Menlu Retno turut menyampaikan apresiasinya kepada Filipina atas bantuan pemulangan WNI sekaligus berkomitmen memerangi kejahatan transnasional.

"Indonesia berterima kasih kepada Filipina atas bantuannya dalam memulangkan 246 warga Indonesia korban perdagangan manusia tahun lalu dan mengembalikan 73 burung liar ke habitat aslinya di Indonesia," tutur Menlu Retno.