Menlu Retno Sebut Ada 5 Point Dalam Pertemuan MIKTA di Brazil

Agung Nugroho | Senin, 26 Februari 2024 - 23:13 WIB
Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi menyebutkan ada lima point Join Communique yang dihasilkan dalam pertemuan MIKTA di Brasil pada 22 Februari lalu.

Menlu Retno Sebut Ada 5 Point Dalam Pertemuan MIKTA di Brazil
Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi menyebutkan ada lima point Join Communique yang dihasilkan dalam pertemuan MIKTA di Brasil . Dok: Kemlu RI
-

Jakarta - Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi menyebutkan ada lima point Join Communique yang dihasilkan dalam pertemuan MIKTA di Brasil pada 22 Februari lalu. 

"Pertemuan MIKTA telah menghasilkan Joint Communique, yang intinya berisi, komitmen bersama MIKTA sebagai positive force (kekuatan positif) dalam penanganan tantangan global," katanya, dalam keterangan resmi, dikutip Senin (26/2/2024). 

Kedua, adanya keprihatinan yang mendalam akan situasi bencana kemanusiaan di Gaza, kondisi di Ukraina dan juga di Semenanjung Korea. 

Ketiga, dia menyampaikan pentingnya hukum internasional, sistem multilateral dan prinsip-prinsip Piagam PBB. 

Keempat, pentingnya penguatan aksi bersama dan kolaborasi konkret MIKTA untuk berkontribusi bagi dunia, dan termasuk juga didalamnya. 

Terakhir, menyoroti berbagai capaian keketuaan Indonesia, termasuk 15 Joint Statements, dan pelaksanaan MIKTA Leaders Gathering yang pertama kali terjadi tahun lalu.

Lebih lanjut, Retno menjelaskan bahwa dia memimpin pertemuan para Menteri Luar Negeri MIKTA tersebut, mengingat Indonesia masih sebagai Chair MIKTA.

"Di akhir pertemuan, Indonesia telah melakukan handover (serah terima) Keketuaan MIKTA dari Indonesia ke Meksiko," ujarnya. 

Menurutnya, keketuaan Indonesia di forum MIKTA telah berlangsung sepanjang tahun 2023, seiring dengan perayaan 10 tahun kerja sama MIKTA.

"Keketuaan Indonesia telah menoreh berbagai capaian termasuk pelaksanaan pertemuan para Pemimpin MIKTA di New Delhi September tahun lalu," lanjutnya. 

Selain itu, Retno juga menjelaskan bahwa di dalam pertemuan MIKTA tersebut, dia juga mengangkat mengenai situasi di Palestina. 

"Saya sampaikan bahwa Indonesia sangat menyayangkan gagalnya upaya mencapai resolusi untuk gencatan senjata," ucapnya. 

Kemudian, dia menyatakan bahwa Dewan Keamanan PBB berulang kali telah gagal mencari jalan keluar dari krisis di Palestina.  

"Ini menunjukkan bahwa tidak semua negara berkomitmen menjalankan hukum internasional secara konsisten. Ada double standard yang diberlakukan," tambahnya. 

Selain itu, Retno menegaskan tiga peran MIKTA sebagai kekuatan positif (positive force) dalam pertemuan para Menlu di Brasil tersebut.