Kapal Penangkap Ikan Kecelakaan di Jepang, 20 ABK WNI Selamat

Agung Nugroho | Selasa, 05 Maret 2024 - 18:14 WIB
Terdapat 25 orang dalam kapal itu, 20 di antaranya WNI.KBRI Tokyo menerima informasi kecelakaan kapal penangkap ikan tuna itu dari Japan Coast Guard (JCG) di Shimoda, Shizuoka. Iqbal memastikan 20 ABK WNI selamat," kata Jubir Kemlu Iqbal

Kapal Penangkap Ikan Kecelakaan di Jepang,  20 ABK WNI Selamat
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Jubir Kemlu) Lalu Muhammad Iqbal mengatakan KBRI Tokyo telah menerima informasi bahwa kapal penangkap ikan alami kecelakaan yang terjadi pada Minggu (3/3) kemarin. Dok: Ist
-

Jakarta - Kapal penangkap ikan mengalami kecelakaan di Kepulauan Izu, Tokyo, Jepang. Kapal tersebut kehilangan tenaga dan hanyut ke bebatuan di laut lepas pantai Jepang.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Jubir Kemlu) Lalu Muhammad Iqbal mengatakan KBRI Tokyo telah menerima informasi kecelakaan terjadi pada Minggu (3/3). 

"Terdapat 25 orang dalam kapal itu, 20 di antaranya WNI.KBRI Tokyo menerima informasi kecelakaan kapal penangkap ikan tuna itu dari Japan Coast Guard (JCG) di Shimoda, Shizuoka. Iqbal memastikan 20 ABK WNI selamat," kata Jubir Kemlu Iqbal dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa (5/3/2024).

Iqbal mengatakan kapal tersebut berlayar dari Pelabuhan Kagoshima di Prefektur Kagoshima dengan jumlah total kru 25 orang yang terdiri atas 1 kapten, 2 orang officer serta 22 ABK. Dari ke-25 orang tersebut, 20 di antaranya WNI. 

"Seluruh WNI/ABK selamat dan telah dievakuasi menggunakan helikopter JCG Shimoda ke RS terdekat di Kozushima, Tokyo. Satu orang luka, namun sudah dalam perawatan," sambungnya.

Iqbal mengatakan pihaknya saat ini tengah berkoordinasi dengan agensi para ABK dan pihak dari Jepang. Selanjutnya, seluruh WNI akan diantarkan ke KBRI Tokyo untuk mempersiapkan dokumen kepulangan.

"KBRI telah berkoordinasi dengan agensi pengirim para ABK serta JCG Shimoda dan akan berkoordinasi untuk langkah-langkah ke depan. Sementara ini seluruh WNI akan diantarkan ke KBRI Tokyo pada tanggal 7 Maret untuk disiapkan dokumen perjalanan yang dibutuhkan," ujarnya.